SOLOPOS.COM - Ilustrasi kereta api (JIBI/Bisnis/dok.)

Solopos.com, SOLO—PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops VI/Yogyakarta mengatakan load factor KA Ekonomi AC Kalijaga tujuan Solo-Semarang PP di bawah 50% sejak diluncurkan kali pertama di Stasiun Purwosari, Sabtu (15/2/2014).

Padahal PT KAI Daops VI/Yogyakarta memasang target load factor KA Ekonomi AC Kalijaga 60%-70% dari total daya tampung KA sebanyak 530 orang. Oleh karena itu PT KAI Daops VI/Yogyakarta akan melakukan evaluasi dan menyusun strategi pemasaran untuk meningkatkan load factor.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Manager Humas PT KA Daops VI/Yogyakarta, Bambang Setyo Prayitno, menuturkan target load factor KA yang mampu mengangkut 530 orang itu sekitar 60%-70%. Namun KA yang mampu menempuh perjalanan dari Solo-Semarang selama 2,5 jam itu hanya mencapai load factor di bawah 50%.

Bambang menyampaikan minat penumpang dari Semarang minim dibanding penumpang dari Solo. Hal itu salah satu penyebab load factor KA Ekonomi AC Kalijaga masih di bawah 50%. Menurut Bambang, calon penumpang dari Semarang mengklaim jam keberangkatan KA Kalijaga dari Stasiun Poncol Semarang sekitar pukul 09.25 WIB itu tanggung. Mereka memberikan saran jam keberangkatan dari Stasiun Poncol Semarang lebih pagi atau sore.

“Tren sejak diluncurkan hingga sekarang bagus tapi masih lambat. Kami masih evaluasi. Penumpang dari Solo bagus tapi kalau dari Semarang masih belum menunjukkan tanda-tanda positif. Beberapa masukan tentang jadwal KA dari Semarang tanggung. Mereka meminta KA berangkat pagi atau sore. Kami akan membuat strategi pemasaran lebih baik,” kata Bambang saat dihubungi Solopos.com, Jumat (28/2/2014).

Bambang juga menyinggung masukan lain dari masyarakat tentang pembukaan Stasiun Salem yang dilewati KA Ekonomi AC Kalijaga. Menurut dia, masyarakat menginginkan Stasiun Salem dibuka kembali dan menjadi salah satu stasiun pemberhentian KA Ekonomi AC Kalijaga.

Masyarakat di sekitar Stasiun Salem beralasan KA Ekonomi AC Kalijaga memudahkan mereka melakukan perjalanan ke Semarang tanpa harus melalui stasiun di Solo.   Namun Bambang mengaku akan mempertimbangkan masukan. Dia beralasan infrastruktur KA di sekitar Stasiun Salem tidak memenuhi standar.

“Soal keinginan warga di Salem sedang kami tindaklanjuti. Kami tidak bisa gegabah menanggapi setiap masukan. Salah satu pertimbangan adalah infrastruktur kurang memadai,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya