SOLOPOS.COM - Bibit Waluyo (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Bibit Waluyo (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SEMARANG – DPRD Jateng menerima Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Jateng, Bibit Waluyo tahun 2011 dengan beberapa catatan. LKPj Gubernur ini diterima dalam sidang paripurna yang dipimpin Wakil Ketua Dewan, Bambang Priyoko di Gedung Berlian, Jl Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (11/4/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam catatan Ketua Panitia Khusus (Pansus) pembahasan LKPj Gubernur Jateng, Maria Tri Mangesti, secara penyajian sebenarnya masih banyak kekurangan. “Banyak indikator kuantitatif dan kualitatif atas capaian program di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak termuat dalam LKPj,” ujarnya. Padahal, lanjut ia, indikator kuantitaif dan kualititaif sangat diperlukan untuk melihat tahapan pencapaian rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Mengenai kinerja gubernur selama tahun 2011, Maria mengatakan dari hasil penilaian Pansus, belum optimal sehingga tak bisa mencapai target RPJMD sebesar 6,38%. Sektor yang belum mencapai target RPJMD antara lain, bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, energi, perdagangan, pariwisata dan keluarga berencana. Menurutnya, sektor pertanian yang merupakan program unggulan gubernur Bali Ndesa Mbangun Desa ternyata pencapaiannya malah memprihatinkan.

Selama tahun 2011 pertumbuhan sektor pertanian di Jateng hanya 1,3%, lebih lebih rendah dibanding pencapaian tahun 2010 sebesar 2,5%, karena menurunnya produksi sejumlah komoditas unggulan pertanian misalnya padi, jagung, kacang tanah, kedelai, dan ubi kayu. ”Demikian pula target penurunan angka kemiskinan di Jateng juga tak tercapai. Saat ini jumlah warga miskin tercatat 16,21% dari total jumlah penduduk,” ujarnya.

Untuk itu, kata Maria, Pansus merekemondasikan beberapa hal kepada kepada Gubernur Jateng, antara lain, supaya meningkatkan alokasi anggaran belanja sektor pertanian pada APBD mendatang dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi pertanian. ”Pansus juga merekomendasikan supaya gubernur mendorong kinerja badan usaha milik daerah (BUMD) supaya menghasilkan laba,” katanya.

Menanggapi hasil Pansus itu, Gubernur Jateng, Bibit Waluyo menyatakan belum tercapainya target pertumbuhan ekonomi dikarenakan beberapa faktor, antara lain, kondisi iklim yang ekstrem sehingga mengganggu produksi pertanian. Infrastruktur penunjang ekonomi, seperti jalan tol Semarang-Solo, Bandara A Yani, Semarang, Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang yang belum siap, serta kebutuhan energi yang belum tercukupi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya