SOLOPOS.COM - Para pemain Vita Solo bertarung menghadapi TNI AU di laga kedua Grup P Liga Voli Indonesia (Livoli) Divisi Utama di GOR Dimyati, Tangerang, Banten, Senin (4/12/2017). (Istimewa/Ofisial Vita Solo)

Livoli 2017 diikuti oleh Vita Solo.

Solopos.com, TANGERANG — Tim voli putri Vita Solo harus menyapu bersih kemenangan di babak play-off degradasi untuk bertahan di Livoli Divisi Utama musim depan. Hal ini setelah Vita ditaklukkan Petrokimia Gresik dengan skor 0-3 (17-25, 22-25, 19-25) di laga terakhir Grup P di GOR Dimyati, Tangerang, Selasa (5/12/2017).

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Kekalahan tersebut membuat Deni Saputri dkk. menjadi juru kunci grup dengan satu poin dari tiga pertandingan. Meski kalah di dua laga perdana melawan Mabes TNI dan TNI AU, Vita sebenarnya masih bisa lolos ke empat besar andai menang mutlak atas Petrokimia. Hal itu dengan catatan TNI AU menaklukkan Mabes TNI.

Namun alih-alih menjadi runner up grup, Vita justru harus berada di dasar klasemen setelah menelan kekalahan ketiganya. Di babak play-offdegradasi, Vita bakal bertemu peringkat tiga dan empat Grup Q, TNI AL serta Alko Bandung untuk berebut posisi 5-6 agar tak terdegradasi. Pertandingan memakai format setengah kompetisi.

“Kalau mau aman, kami harus memenangi semua pertandingan untuk menghindari posisi 7-8 [terdegradasi ke Divisi 1). Kami harus habis-habisan,” ujar Asisten Pelatih Vita Solo, Ardhiansyah, saat dihubungi Solopos.com, Selasa malam.

Alko Bandung bakal menjadi lawan pertama Vita di perebutan peringkat 5-6, Rabu (6/12/2017), disusul melawan TNI AL, Jumat (8/12/2017). Menurut Olga, sapaan akrab Ardhiansyah, anak asuhnya wajib meraih kemenangan melawan Alko yang punya kekuatan cukup seimbang dengan timnya.

Dia menyebut Alko tahun ini tak setangguh musim lalu kala masih diperkuat Aprilia dan Berlian Marsheilla. “Tahun ini mereka rata-rata menurunkan pemain junior. Kami harus bisa merebut poin di laga itu agar lebih enjoy saat menghadapi TNI AL,” ucap Olga.

Pihaknya menyebut kemampuan bertahan serta blok masih menjadi PR yang perlu dibereskan. Saat melawan Petrokimia, kelemahan itu kembali muncul sehingga membuat lawan dengan mudah mencuri poin. Olga tak menampik anak asuhnya masih sering keteteran dalam bertahan.

“Kekuatan menyerang belum diimbangi defend yang bagus. Ini yang membuat kami kalah melawan tim yang di atas kertas bisa dikalahkan seperti Mabes TNI dan Petrokimia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya