SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, LIVERPOOL</strong> – <a href="http://bola.solopos.com/read/20180917/498/940295/liverpool-vs-psg-ujian-berat-pertahanan-the-reds">Jurgen Klopp</a> dan Thomas Tuchel telah saling mengenal selama 12 tahun. Meski tidak pernah bekerja sama dalam satu tim, Klopp dan Tuchel memiliki kemiripan dalam perjalanan karier manajerial mereka masing-masing.</p><p>Dua pelatih ini sama-sama pernah menukangi Mainz dalam awal karier masing-masing. Klopp yang lebih tua enam tahun lebih dahulu menakhodai tim di Lembah Ruhr tersebut pada 2001-2008. Sedangkan Tuchel menjadi pelatih Mainz pada 2009-2014.</p><p>Menariknya, selepas membesut Mainz, keduanya sama-sama melanjutkan karier manajerial bersama Borussia Dortmund. Tuchel bisa dikatakan dua kali mewarisi skuat polesan Klopp, masing-masing di Mainz dan Dortmund. Wajar, apabila keduanya kerap dibanding satu sama lain.</p><p>&ldquo;Pada level emosional, mereka kembar,&rdquo; ujar mantan Direktur Olahraga Mainz, Christian Heidel, menilai Klopp dan Tuchel, seperti dilansir <em>Leparisiens.fr,</em> Senin (17/9/2018).</p><p>Namu, Tuchel tidak lagi menjadi pengekor Klopp selepas menukangi Dortmund. Klopp berlabuh ke Liverpool pada 2015 setelah membela Die Borussen. Sedangkan Tuchel membesut tim kaya-raya Paris Saint Germain (PSG) mulai musim panas ini.</p><p>Sebelum berlabuh ke <a href="http://bola.solopos.com/read/20180917/498/940295/liverpool-vs-psg-ujian-berat-pertahanan-the-reds">PSG</a>, Tuchel pernah 10 kali berhadapan dengan Klopp. Hasilnya, mengenaskan karena ia hanya mampu meraih sekali kemenangan. Sisanya, tim besutan Tuchel menelan delapan kekalahan dan tiga kali meraup hasil imbang.</p><p>Dalam pertemuan paling gres, Tuchel bersama Dortmund disingkirkan Liverpool polesan Klopp dengan agregat 4-5 pada perempat final Liga Europa 2015/2016. Pada leg pertama, timnya dibekuk 3-4 di Anfield dan bermain 1-1 pada leg kedua di Signal Iduna Park.</p><p>Tuchel memiliki kesempatan melepaskan diri dari bayang-bayang Klopp ketika PSG bertamu ke markas Liverpool pada laga pembuka Grup C <a href="http://bola.solopos.com/read/20180917/498/940280/jadwal-liga-champions-tengah-pekan-ini">Liga Champions</a> di Stadion Anfield, Liverpool, Rabu (19/8/2018) pukul 02.00 WIB. Skuat yang dibawanya, PSG, lebih mentereng dibandingkan ketika dia berkunjung ke Anfield bersama Dortmund sekitar dua tahun lalu.</p><p>Tuchel juga membawa modal bagus berupa rekor 100 persen pada lima laga pembuka Les Parisiens di Ligue 1. Ia dianggap sebagai pelatih yang tepat menukangi PSG karena mampu meredam ego pemain-pemain berlabel bintang di klub yang disokong dana besar dari Qatar itu.</p><p>Tuchel juga tak alergi merubah strategi PSG yang identik dengan skema 4-3-3 sejak dibesut Laurent Blanc hingga Unai Emery. Dia menempatkan Neymar sebagai pemain No. 10 alih-alih sebagai winger kiri dalam formasi 4-2-3-1. Dengan perubahan strategi dari 4-3-3 menjadi 4-2-3-1, Tuchel bisa mengakomodasi Angel di Maria, Edinson Cavani, dan Kylian Mbappe dalam starting line-up.</p><p>&ldquo;Sangat penting mengubah struktur permainan. Saya bertanggung jawab jika kami membuat kesalahan,&rdquo; ujar Tuchel, seperti dilansir <em>welt.de.</em></p>

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya