SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, BANTUL-Petani di pesisir selatan Bantul berharap aliran listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang akan dibangun di wilayah ini untuk mengairi pertanian di lahan pasir. Warga diklaim tidak menolak masuknya proyek listrik dengan energi terbarukan tersebut.

Kepala Dusun Tegalrejo, Desa Srigading, Sanden Junarto mengatakan, warga terutama dari kalangan petani meminta pasokan listrik ke lahan pertanian setelah pembangkit listrik tersebut berdiri. Junarto menyebut ada sekitar 80 hektare lahan pasir yang membentang di Desa Srigading dan Gadingsari, Kecamatan Sanden.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Tanaman yang tumbuh di lahan pasir tersebut selama ini mengandalkan mesin diesel untuk memompa air guna menyirami tanaman. Sementara biaya bahan bakar untuk pompa tersebut dianggap masih mahal dibanding menggunakan listrik.

“Kami berharap, ada pasokan listrik untuk pompa air yang bisa dimanfaatkan petani,” ujarnya.

Junarto menyebut, biaya bahan bakar untuk menghidupkan mesin pompa air untuk sekali penyiraman mencapai Rp5.000-Rp7.000. “Kalau meteran listrik hanya Rp2.000, murah pakai listrik,” ungkapnya, Rabu (9/4/2014).

Sejauh ini warga pesisir, kata dia, tidak menolak masuknya proyek kincir yang dilakukan investor UPC Jogja Bayu tersebut. Warga juga telah mendapat sosialisasi. Di antaranya mengenai panjang dan lebar kincir sebesar 60 X 80 meter serta rencana pembangunan jalan di bawahnya dengan lebar sekitar 5 meter.

“Sosialisasinya mengenai berapa panjang dan lebar kincir dan apa manfaatnya,” lanjut Junarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya