SOLOPOS.COM - Ilustrasi (satunegeri.com)

Listrik Sragen, pemenuhan energi listrik 35.000 MW hingga saat ini baru mencapai 87%.

Solopos.com, SRAGEN–Upaya Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk membangun energi listrik sebesar 35.000 megawatt (MW) baru mencapai 87%. Target itu sudah naik 3% dibandingkan pada 2014 silam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hari ini baru tercapai 87%. Pada 2014 lalu baru 84% sehingga ada kenaikan 3%. Ke depan kami menaikan target lagi. Sampai pada 2019 nanti bisa naik menjadi 97%,” kata Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto saat ditemui wartawan seusai mengisi acara PLN Mengajar di SMAN 1 Sragen, Jumat (26/8/2016).

Sarwono menjelaskan tingkat konsumsi listrik per kapita di Indonesia masih sangat rendah yakni 0,8 MW pada 2015. Menurutnya, tingkat konsumsi listrik perkapita di Indonesia masih kalah jauh dari sejumlah negara tetangga. Pembangunan energi listrik hingga 35.000 MW itu diharapkan bisa meningkatkan konsumsi listrik perkapita di Tanah Air. “Pembangunan energi listrik akan mendorong pertumbuhan energi dan bisnis. Dengan begitu, otomatis akan menyediakan banyak lapangan kerja,” jelas Sarwono.

Pada bagian lain, Sarwono menegaskan tidak ada pencabutan subsidi listrik bagi pelanggan rumah tangga golongan 900 VA. Menurutnya, PLN baru saja menyelesaikan verifikasi data pelanggan listrik golongan 900 VA yang layak diberi subsidi. Menurutnya, data pelanggan listrik dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 22 juta pelanggan masih banyak yang tidak layak mendapat subsidi. Berdasar hasil verifikasi dan observasi di lapangan, pelanggan listrik golongan 900 VA yang layak mendapat subsidi hanya sekitar 4 juta.

“Masih banyak ditemukan pelanggan yang masuk kategori orang mampu, seperti punya indekos besar, tapi memasang listrik 900 VA yang bersubsidi. Itu membuktikan subsidi listrik tidak tepat sasaran. Saya tegaskan, tidak ada pencabutan subsidi. Yang ada itu mengalihkan subsidi supaya tepat sasaran. Subsidi itu bisa dialihkan untuk kegiatan lain seperti pembangunan infrastruktur,” jelas Sarwono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya