SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). (JIBI/Solopos/Dok.)

Listrik Soloraya mengalami beban puncak selama Lebaran.

Solopos.com, SOLO — Beban puncak penggunaan listrik saat Lebaran mencapai lebih dari 600 mega watt (MW). Kenaikan beban puncak ini kebanyakan di daerah pedesaan karena banyak pemudik yang datang sehingga kebutuhan listrik bertambah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pejabat Humas PLN Area Surakarta, Suyatno, menyampaikan pemenuhan kebutuhan listrik selama Ramadan dan Lebaran mampu terpenuhi dengan baik. Hal ini karena meski beban puncak lebih dari 600 MW tapi banyak perusahaan, pabrik, dan perkantoran yang libur sehingga penambahan beban tidak signifikan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ketersediaan listrik juga aman karena penggunaan listrik secara reguler itu baru sekitar 60%-80% dari kapasitas GI sehingga kenaikan [konsumsi listrik] masih bisa terpenuhi. Jaringan juga sudah disiapkan sehingga selama semester pertama ini dari 1.500-an trafo di Soloraya hanya enam yang mengalami kerusakan,” ungkap Suyatno kepada Solopos.com, Kamis (30/7/2015).

Sementara itu, pada Kamis pagi diadakan gelar pasukan di Kantor Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wonogiri. Acara yang dihadiri oleh Deputy Manager Distribusi PLN Jateng, Andreas Heru S., dan Manager Area PLN Surakarta, Purwadi, ini dilakukan untuk pengecekan peralatan layanan pelanggan di bidang teknik.

Sebanyak 16 mobil yantek (layanan teknik) juga disiapkan untuk melayani pelanggan di enam pos jaga supaya pelayanan lebih cepat. Dia mengungkapkan kondisi geografis Wonogiri menyebabkan cukup banyak terjadi gangguan, terutama karena pohon dan binatang.

Diakuinya, belum semua wilayah di Wonogiri terlayani listrik (blank spot). Namun pihaknya mengklaim blank spot hanya satu persen dari total luas wilayah, terutama di daerah pegunungan karena keterbatasan jaringan.

“Kami berencana membangun jaringan dari Tirtomoyo ke Jatisrono. Kapasitas beban GI di Nguntoronadi masih cukup karena dengan kapasitas 60 MVA itu hanya digunakan untuk Batuwarno, Batu, dan Tirtomoyo. Oleh karena itu, jaringan akan diperpanjang ke Jatisrono karena di daerah itu belum ada GI,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya