Klaten (Espos)--Sebanyak 254 pelanggan PLN di kawasan rawan bencana (KRB) lereng Merapi hingga saat ini masih dalam kondisi padam. Hal tersebut masih bakal terus terjadi selama kondisi daerah rawan masih dinyatakan berbahaya untuk umum pascaerupsi Merapi.
“Jumlah pelanggan sebelumnya yang padam malah mencapai 14.429. Setelah diperbaiki, kini tersisa 254 yang benar-benar berbahaya. Petugas kami belum berani ke atas lagi,” kata Humas PLN APJ Klaten Santosa kepada Espos di ruang kerjanya, Selasa (23/11).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Erupsi Merapi, lanjut Santosa, juga membuat PT PLN APJ Klaten merugi hingga Rp 2,6 miliar. Kerugian tersebut, meliputi kerusakan 15 unit trafo, tiang-tiang listrik yang terbuat dari beton, gardu-gardu, kabel listrik, hingga meteran yang terpasang di masing-masing rumah yang saat ini sudah luluh lantak. “Intinya jaringan PLN di sana rusak total,” tandasnya.
Saat ini, kata Santosa, pihaknya tengah menormalkan suplai listrik di KRB radius antara 10 Km hingga 20 Km. Hal itu mengingat suplai listrik merupakan kebutuhan yang mendasar. “Untuk KRB antara 10 Km hingga 20 Km sudah normal semua. Yang belum hanya di Balerante, atau yang jaringannya masuk Cangkringan Sleman,” tandasnya.
asa