SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Karangrejek melintas di antara bangunan Rusunawa yang terletak di Desa Karengrejek, Kecamatan Wonosari, Selasa (12/9/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Karangrejek masih belum dapat dihuni karena belum tersedia aliran listrik dan air.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pendaftaran bagi calon penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Karangrejek, Kecamatan Wonosari memang telah dibuka. Namun hingga saat ini masih belum dapat dihuni karena belum tersedia aliran listrik dan air.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Rusunawa Karangrejek, Nurgiyanto mengatakan hingga saat ini rusunawa memang belum dapat dihuni. Pasalnya masih ada sejumlah renovasi yang masih dilakukan. “Sekarang baru perbaikan instalasi listrik, air sama grundtrak. Ya belum bisa dihuni karena listrik dan air itu kan vital,” kata dia, Rabu (13/9/2017).

Renovasi tersebut langsung dilakukan oleh pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Target penyelesaian dan pengerjaan pun langsung dari Kementerian PUPR, sehingga pihaknya tidak mengetahui secara persis kapan renovasi selesai untuk kemudian dapat difungsikan.

“Kami belum tau kapan renovasi selesai karena baru mulai pertengahan Agustus kemarin pengerjaannya. Tapi kami mulai sekarang sudah melakukan sosialisasi kepada warga yang berminat untuk menghuni rusunawa,” ujarnya.

Nurgiyanto mengaku sosialisasi memang gencar dilakukan, terlebih setelah adanya penetapan tarif baru rusunawa dari pemerintah kabupaten. Untuk saat ini tarif yang berlaku khusus untuk difabel di lantai satu sebesar Rp75.000, sedangkan untuk penghuni umum di lantai dua Rp175.000, lantai tiga Rp150.000, lantai empat Rp125.000, dan lantai lima Rp125.000.

Tarif tersebut lebih murah dengan tarif sebelumnya yakni paling rendah Rp175.000 dan paling tinggi Rp265.000. “Tarifnya sekarang lebih jelas karena sudah ditetapkan. Kami mensosialisasikannya juga akan lebih mudah dan meyakinkan karena tarifnya murah,” ujarnya.

Saat ini dari kapasitas 196 rusun yang tersedia sudah ada 109 warga yang mendaftarkan diri. Namun dari sampai sekarang baru ada 25 warga yang mengembalikan formulir pendaftaran. “Kalau terpenuhi semua mungkin tidak bisa tapi kami yakin akan banyak warga yang akan menghuni,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Eddy Praptono berharap dengan tarif yang murah dapat menambah minat masyarakat untuk tinggal di rusunawa.

Pasalnya dengan tarif yang berlaku sebelumnya dinilai terlalu mahal, sehingga menurunkan minat masyarakat. Untuk itu pihaknya kemudian mengusulkan untuk adanya subsidi tarif rusunawa.

“Subsidi rusunawa sebaiknya memang diberikan. Sebab di daerah lain, seperti Kabupaten Bantul tarif rusunawa mendapatkan subsidi. Maka dari itu kami lakukan evaluasi dan membahasanya dengan pihak legislatif,” katanya.

Pihaknya berharap, adanya subsidi bisa meringankan masyarakat yang berminat menyewa. “Sewanya bisa diperpanjang, tidak lantas tiga tahun berjalan lalu putus. Bisa diperpanjang kok,” kata Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya