SOLOPOS.COM - Klip Mboten Saget Sungkem. (Youtube)

Solopos.com, SOLO – Ndarboy Genk, musisi asal Yogyakarta yang sedang naik daun ini menyuguhkan lirik lagu terbaru berjudul Mboten Saged Sungkem. Lirik lagu berbahasa jawa itu menggambarkan jelas kesedihan seorang karena tidak sungkem kepada orang tua saat lebaran nanti.

Hal yang bisa ia lakukan hanyalah sabar mengikhlaskan dan berdoa agar dunia kembali terbebas dari pandemi Covid 19. Pandemi Covid 19 telah mengubah keadaan menjadi semakin sulit. Banyak yang merasa sedih karena di PHK dari pekerjaanya, emosi, kelaparan bahkan kehilangan saudara atau orang terkasihnya.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Kemenang: Salat Idulfitri 2020 di Rumah Saja

Bentuk perhatian Ndarboy Genk ditelurkan lewat lirik lagu Mboten Saged Sungkem yang ia persembahkan untuk pekerja yang terkena dampak langsung Covid 19. Tidak hanya memberi dalam bentuk karya, ia juga menyumbangkan seluruh hasil lagu tersebut kepada mereka.

Ekspedisi Mudik 2024

Ndarboy Genk juga mendedikasikan lagu Mboten Saged Sungkem kepada perantau yang terpaksa tidak bisa mudik demi memutus penyebaran virus yang berasal dari China tersebut.

Manfaat Kolang-Kaling, Si Kenyal Kaya Nutrisi

Ia juga meminta sedikit waktu penonton lagu Mboten Saged Sungkem yang diunggah di kanal Youtube untuk menundukkan kepala dan berdoa agar Indonesia kembali bangkit dari keterpurukan pandemi covid 19.

Berikut lirik lagu dari Ndarboy Genk berjudul Mboten Saged Sungkem :

Roso kangen sing kudu tak pendem
(Rasa kangen yang harus kupendam)

Bodho iki mboten saget sungkem
(Lebaran ini tidak bisa bertemu)

Tasih katah salah, luput lan dosaku
(Masih banyak salah dan dosaku)

Bapak ibu ngapuranen aku
(Bapak ibu maafkanlah aku)

Sopo wong sing ati ne ra sedih
(Siapa yang hatinya tidak sedih)

Bodho iki aku ora mulih
(Lebaran ini aku tidak pulang)

Akeh wong sing nganggur, akeh wong do ngelih
(Banyak orang yang menggangur, banyak orang yang lapar)

Salam kangge dulur lan tonggo tepalih
(Salam buat saudara dan tetangga)

Tak ikhlas ikhlaske
(Aku ikhlas ikhlaskan)

Tak lilak lilakke
(Aku rela relakan)

Pacobaning urip
(Cobaan hidup)

Mugo ndang ono tambane
(Semoga lekas ada obatnya)

Sabar (kudu sabar)

(Sabar (harus sabar)

Aku mung iso wenehi kabar
(Aku hanya bisa memberi kabar)

Di kandeli usaha ugo ikhtiar e
(Ditebalkan usaha juga ikhtiarnya)

Gusti kulo nyuwun kawelasane
(Gusti aku minta kemurahan Nya)



Pasrah ( kudu Pasrah)

(Pasrah (harus pasrah)

Iki kabeh mung mergo musibah
(Ini semua hanya karena musibah)

Meh ngopo ngopo kudu neng njero omah
(Mau ngapa ngapain harus di dalam rumah)

Weling ku mung siji, ndedonga lan ngibadah
(Pintaku hanya satu, doa dan ibadah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya