SOLOPOS.COM - Klip Ati Dudu Wesi. (Youtube)

Solopos.com, SOLO – Jelang akhir hayatnya, Didi Kempot produktif menelurkan karya di industri musik Tanah Air. Sang legenda campursari tersebut sempat berduet dengan Happy Asmara dalam lirik lagu bertajuk Ati Dudu Wesi. 

Sebagai Bapak Patah Hati Nasional, Didi Kempot selalu bisa menciptakan lirik lagu yang mewakili perasaan pendengarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Makna lirik lagu  Ati Dudu Wesi seperti peribahasa air susu dibalas air tuba. Seorang yang mati-matian berjuang untuk membahagiakan sang kekasih, namun hanya sakit hati yang selalu ia dapatkan.

Happy Asmara sempat tidak percaya ia bisa diberi kesempatan oleh label musik SKI Records untuk berkolaborasi dengan Didi Kempot. Karena selama ini ia sangat mengidolakan pelantun Stasiun Balapan itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Penyanyi asli kediri itu mengenang sosok Didi Kempot sebagai seorang yang baik, ramah dan tidak sombong walaupun namanya sekarang telah dikenal seantero Indonesia atau bahkan luar negeri.

Hasil Penelitian: Tinggal di Wilayah Padat dan Kumuh Rentan Terinfeksi Virus Corona

Ia juga mendengar Didi Kempot memuji suaranya layaknya ia mengagumi vokal Yuni Shara saat terlibat dalam lagu Kapusan Janji . Maestro campursari itu sangat menghargai dan tahu cara membangkitkan semangat lawan duetnya.

Ati Dudu Wesi merupakan lagu kolaborasi pertama sekaligus terakhir Happy Asmara dengan Didi Kempot. Happy Asmara berharap single tersebut bisa mengobati rindu sobat ambyar kepada penyanyi kebanggaan mereka.

Berikut lirik lagu dari Didi Kempot feat Happy Asmara berjudul Ati Dudu Wesi :

Ojo sak penakmu kowe ngelarani
(Jangan sesukamu kamu menyakiti)

Ojo sak gampangmu kowe ngobral janji
(Jangan sesukamu kamu mengobral janji)

Nanging nyatane tresnomu kui ra tulus suci
(Namun kenyataanya cintamu itu tidak tulus suci)

Wes tak perjuangke seng mbok karepake
(Sudah aku perjuangkan apa yang kamu inginkan)

Ning nyatane tresno mok anggep ra ono
(Namun nyartanya cinta kamu anggap tidak ada)

Aku iso lungo yen mbok sio sio
(Aku bisa pergi kalau kamu sia siakan)

Timbang soyo loro
(Daripada semakin sakit)

Ati iki dudu soko wesi
(Hati ini bukan dari besi)

Sek raiso saben dino mok larani
(Yang tidak bisa kamu sakiti setiap hari)

Keloro loro neng njero dodo
(Sakit di dalam dada)

Nambah perih neng ati
(Semakin perih di hati)

Ati iki dudu soko watu
(Hati ini bukan dari batu)

Sek raiso mbendino mok gawe tatu
(Yang ngga bisa setiap hari kamu lukai)

Tulung lereno timbang soyo ajur
(Tolong sudahi daripada semakin hancur)

Aku tak trimo mundur
(Aku lebih baik mundur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya