SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes darah orang positif terinfeksi virus corona. (Reuters/Dado Ruvic)

Solopos.com, JAKARTA -- Dugaan baru muncul terkait penyebaran virus Corona novel. Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan kemungkinan trenggiling juga menjadi inang virus tersebut selain kelelawar.

Peneliti menduga ada mutasi akibat rekombinasi antara virus Corona yang ada pada trenggiling dengan yang ada pada kelelawar. Mutasi itu bisa menyebabkan virus itu bisa menginfeksi manusia seperti halnya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Asumsinya bisa jadi memang ada rekombinasi antara virus yang dari kelelawar dengan yang ada di trenggiling itu yang terus mengalami mutasi sehingga akhirnya bisa menginfeksi manusia. Itu masih berupa kemungkinan-kemungkinan," kata peneliti mikrobiologi LIPI Sugiyono Saputra ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Usulan Sanksi Remaja SMP Pelaku Perundungan Purworejo Ini Bikin Ganjar Merinding

Rekombinasi genetik merupakan proses pemutusan seunting bahan genetika yang diikuti penggabungan dengan molekul lainnya, baik DNA maupun RNA.

Virus Corona jenis baru yang kini dikenal sebagai Covid-19 itu muncul kali pertama di Wuhan, China. Virus itu menginfeksi manusia dan menyerang pernapasan dengan gejala awal mirip dengan flu.

Virus itu sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 60.000 orang di seluruh dunia dengan kasus yang paling banyak ditemukan di daratan China. Sampai berita ini diturunkan, ada 1.369 orang yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus itu. Jumlah kematian terbanyak tercatat di Provinsi Hubei, China, yakni 1.310 orang.

Bebas Corona, 62.000 Ton Bawang Putih China Segera Banjiri Indonesia

Menurut data, sejauh ini baru 6.212 orang yang dinyatakan sembuh dari virus tersebut. Virus Corona biasanya ditemukan di kelelawar. Tetapi South China Agricultural University menyampaikan hasil penelitian terbaru yang menyimpulkan urutan genom virus Corona dari trenggiling. Dalam penelitian, virus pada trenggiling 99 persen identik dengan yang diambil dari pasien yang terinfeksi.

Menurut mereka, dengan hasil seperti itu, hewan yang terancam punah itu dapat berpotensi menjadi inang perantara yang memungkinkan infeksi terhadap manusia setelah mendapatkannya dari kelelawar sebagai inang utama.

Anies Baswedan Klaim Formula E Monas Dapat Rekomendasi TACB, Dinas Membantah

Trenggiling sendiri, kata Sugiyono, memang memiliki virus Corona sendiri dan satu virus lagi bernama sendai yang dominan di tubuhnya. Kemungkinan virus tersebut menyebabkan rekombinasi Corona dari kelelawar.

"Tapi itu harus dilacak juga, pasien yang menjadi objek penelitian itu apakah memang pernah punya riwayat berinteraksi dengan trenggiling atau tidak, itu bisa memperkuat hipotesis. Kalau memang iya, kemungkinan besar memang bisa jadi awalnya dari trenggiling," kata Sugiyono.

Trenggiling adalah mamalia bersisik yang terancam punah keberadaannya karena habitat yang semakin sedikit dan menjadi objek perdagangan hewan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya