SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Seiring besarnya perkembangan sapi nonlokal seperti jenis limusin dan simental, saat ini sapi lokal perlahan mulai tergusur. Sebagian besar peternak dan sejumlah petani lebih senang merawat jenis limusin dan simental karena harganya lebih mahal.

Salah satu peternak dan belantik asal Dusun Slorot, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Mizar, 50 mengaku memiliki sapi nonlokal lebih untung dari segi harga. Seiring merangkaknya harga sapi, jenis ini kerap dicari beberapa belantik dari luar Gunungkidul. Selain itu, penjualannya juga tergolong cepat ketimbang sapi lokal. 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Biasanya jenis limusin dan simental itu cepat gemuk, sehingga saya lebih suka,” terangnya beberapa waktu lalu.

Meski demikian, biaya perawatan jenis limusin dan simental lebih tinggi karena volume makanan yang dibutuhkan cukup besar.

“Kalau memberi makanan katul, satu ember untuk sapi putih sudah cukup. Tapi simental yang besar merasa kurang. Makanan juga harus banyak,” imbuhnya.

Akantetapi, sapi nonlokal rata-rata susah dimanfaatkan sebagai alat pengolah sawah.

“Limusin dan simental agak keras sifatnya, jadi tidak sulit digunakan ngluku, nggaru dan sejenisnya,” kata dia.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Gunungkidul, Khrisna Berlian mengatakan saat pihaknya tengah mengakrabkan masyarakat dengan sapi lokal warna putih. Hal itu bertujuan agar sapi lokal tidak punah karena sapi lokal dapat membantu petani dalam mengolah sawah.

Menurut Khrisna, pengenalan sapi nonlokal dilakukan sekitar 1990-an. Perlahan masyarakat mampu mengembangbiakan sapi tersebut. Perkembangannya cukup cepat sehingga saat ini jumlah sapi nonlokal sudah mencapai 50% dari sapi lokal dari jumlah total 121.000 ekor ternak.

“Saat ini jumlahnya fity-fity antara sapi putih [lokal] dengan sejenis limusin dan simental,” katanya.(Wartawan Harian Jogja Express/Sunartono)

HARJO EXPRESS CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya