SOLOPOS.COM - ilustrasi (sonicball.info)

ilustrasi (sonicball.info)

KULONPROGO—Bisnis laundry yang mulai menjamur di Kulonprogo belum diantisipasi dengan fasilitas instalasi pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Dari pengamatan Harian Jogja, rata-rata usaha laundry yang berada di Kulonprogo memilih untuk membuang limbah air deterjen bekas cucian ke saluran pembuangan air tanpa menjalani proses pemurnian di IPAL. Bahkan ada yang membuang limbah ke lubang khusus (blumbang).

“Oh kalau di sini air limbahnya langsung dibuang ke blumbang. Nanti langsung terserap di tanah,” ujar Ikhsan, 22, salah seorang karyawan laundry di daerah Terbah, Wates belum lama ini.

Terpisah, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Kantor Lingkungan Hidup Kulonprogo, Didik Wijanarto mengungkapkan, limbah bekas cucian yang mengandung fosfat termasuk dalam limbah rumah tangga. Celakanya, hingga kini di wilayah Kulonprogo belum memiliki IPAL komunal yang mengolah limbah rumah tangga.

Menurut dia, hingga kini pihaknya mengalami keterbatasan lahan di wilayah pemukiman penduduk untuk mendirikan IPAL komunal. Selain itu juga ada penolakan dari masyarakat untuk mengurus IPAL tersebut.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya