SOLOPOS.COM - Pembangunan saluran IPAL. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Pembangunan saluran IPAL. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

JOGJA—Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Jogja wilayah Timur akan dibangun di Pleret, Bantul. Saat ini, Pemda DIY telah membangun jaringan riol dari Jogja bagian timur menuju ke Pleret.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Pemukiman dan Saluran Air Limbah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Jogja Hendra Tantular, dari 14 kecamatan (28 kelurahan) hanya dua kecamatan (Wirobrajan dan Kotagede) yang air limbahnya belum dialirkan melalui jaringan riol menuju IPAL Sewon, Bantul.

Wirobrajan memiliki saluran limbah induk dan lateral sendiri, sedangkan Kotagede hingga kini belum memiliki saluran limbah induk dan lateral untuk penanganan limbah domestik. Akibatnya, penanganan limbah domestik di Kotagede menggunakan sistem IPAL komunal dan septictank komunal. “Lagipula, [Kotagede] secara geografis limbahnya tidak bisa ditarik ke Sewon,” jelas Hendra saat ditemui di kantornya, Selasa (5/2/2013).

Menurut Hendra, penggunaan septictank berstandar SNI justru berdampak pada pencemaran air di sekitarnya. Pada 2011 lalu, hasil penelitian menyebutkan 70% sumur di Jogja tercemar bakteri E-Coli yang membahayakan kesehatan warga.

Hendra mengatakan, jaringan riol menuju IPAL Sewon mampu menampung saluran pembangunan air limbah dari 25.000 rumah. Hingga kini, baru 12.800 rumah di Jogja yang air limbahnya disalurkan ke IPAL Sewon. Adapun Bantul sekitar 300 sambungan rumah dan Sleman 400 sambungan rumah. Sisa kuota saluran yang masih dimiliki untuk Jogja sekitar 5.000 rumah, Bantul 6.000 rumah dan Sleman 4.000 rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya