SOLOPOS.COM - Tim peneliti baterai ramah lingkungan (Tri R/JIBI/SOLOPOS)

Tim peneliti baterai ramah lingkungan (Tri R/JIBI/SOLOPOS)

Penelitian Sigit Haryo Hutama dkk itu bukanlah ide baru. Ide awal muncul dari Sigit. Penelitian tentang daur ulang limbah deterjen dan abu sekam padi itu merupakan lanjutan hasil penelitian Sigit saat masih duduk di bangku SMA 1 Rembang. Saat itu, karya Sigit pernah mengikuti lomba inovasi teknologi lingkungan di Institut Teknologi Surabaya (ITS). Karya dia menjadi salah satu dari 10 besar finalis ajang itu.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Penelitian ini merupakan lanjutan dari karya saya saat masih SMA. Penelitian ini meneliti tentang pengolahan limbah cair dan serbuk itu menjadi sumber energi. Kami menggunakan proses elektrokimia. Hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan masyarakat umum,” jelas Sigit, mahasiswa Teknik Kimia FT UNS, yang diamini Koordinator Riset dan Teknologi Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM) UNS, Danu Widayat, saat ditemui Solopos.com, Selasa (16/4/2013) sore.

Baterainya pun memanfaatkan selongsong batarai bekas. Serbuk sekam padi dicampur dengan serbuk arang dalam baterai bekas itu. Sedangkan cairan limbah deterjen berfungsi sebagai penyaringnya. Menurut dia, pada uji coba mandiri, baterai itu bisa menghidupkan jam dinding. Daya listrik yang dihasilkan cukup baik, yakni sekitar 1,45 volt.

“Untuk berapa lama daya tahan baterai itu masih dalam proses penelitian. Arus listri sebedar 1,45 volt itu terhitung masih lemah. Kami akan meningkatkan arusnya dengan penelitian lebih mendalam.

Tim khusus dari Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNS lebih canggih lagi. Sebanyak 17 orang mahasiswa dibantu seorang manajer yang berstatus mahasiswa menamakan diri sebagai Bengawan Team UNS. Tim di bawah bimbingan Ubaidillah, seorang dosen FT UNS, pernah mengikuti kompetisi di Surabaya yang diadakan Ditjen Dikti pada Juni 2011. Kompetisi itu bernama Indonesia Energy Marathon Challenge di Sirkuit Kanjoran Park, Surabaya.

“Produk penelitian yang diikutkan masuk kategori urban gasoline. Dengan produk mobil Bengawan, kami berhasil mencapai jarak tempuh 68 km per liter. Akhirnya kami mendapat juara IV dalam ajang itu. Kompetisi kedua berupa Shell Eco-Marathon Asia 2013 di Jepang-Malaysia. Kami juga lolos seleksi dalam ajang itu. Saat ini, kami masih menciptakan mobil baru roda tiga dan roda empat,” jelas Dewi Utami, Manajer Bengawan Team UNS, saat ditemui Solopos.com, Rabu (17/4), di fakultas setempat.

Bengawan Team UNS itu terbagi menjadi dua, yakni Tim Bengawan I beranggotakan tujuh orang dan Tim Bengawan II beranggotakan delapan orang. Tim Bengawan I meneliti tentang penciptaan mobil kategori prototype gasoline, sedangkan Tim Bengawan II mengerjakan penelitian urban gasoline. Nama produknya pun berbeda, yaitu Estungkara untuk mobil roda tiga kategori prototype gasoline dan Samudra untuk nama mobil roda empat urban gasoline.

Estungkara bisa berjalan sampai 1.000 km per liternya. Sedangkan Samudra hanya bisa berjalan 300 km per liter. Memang Estungkara lebih irit dan ramah lingkungan daripada mobil umum. Estungkara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya tidak mudah menyerah,” tambahnya.

Berbeda dengan para mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Meskipun alokasi anggaran dari universitas cukup besar, tapi minat mahasiswa untuk meneliti cenderung minim. D9ata mahasiswa yang lolos program kreativitas mahasiswa (PKM) 2013 hanya 28 orang. Padahal jumlah mahasiswanya mencapai 23.000-an.

“Banyak alokasi anggaran untuk penelitian mahasiswa di UMS yang tidak dimanfaatkan pada setiap tahunnya. Kendati demikian, kami tetap menaikan anggaran sampai 25% pada 2013 untuk memberi motivasi kepada mereka. Saya berharap dosen dan fakultas bisa mendorong mahasiswa untuk penelitian,” tandas Kabag Kemahasiswaan UMS, Daliman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya