SOLOPOS.COM - Seorang perajin tempe

Seorang perajin tempe

WONOSARI-Tidak selamanya limbah cair industri tempe dan tahu tidak memiliki kegunaan.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Di tangan Soleh, salah satu perajin tempe di Dusun Bansari, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, limbah cair tersebut justru dimanfaatkan untuk hewan ternak sebagai pakan tambahan.

“Jika dibiarkan saja, air bekas rebusn itu akan membusuk. Namun, jika digunakan sebagai pakan tambahan, hasilnya justru bagus. Air tersebut mengandung protein tinggi, dan hal ini tentu saja mengurangi kemungkinan membusuk,” katanya, Minggu (10/2/2013).

Soleh mengungkapkan, langkah menjadikan limbah tersebut sebagai pakan ternak tambahan sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya. Namun, keterbatasan dan mahalnya alat pengolahan membuat banyak perajin membuang air bekas cucian langsung ke sungai.

“Itu alasannya kenapa pabrik tempe dan tahu selalu ada di sebelah sungai,” tutur Soleh.

Menurutnya, keberadaan pabrik tempe dan tahu di dekat sungai, sebenarnya memberi keuntungan tersendiri bagi perajin. Selain mereka bisa langsung mengalirkan limbahnya ke sungai tanpa melewati saluran pembuangan warga, bau tak sedap yang menjadi ciri khas limbah bekas pencucian kedelai bisa langsung hilang.

“Tidak ada yang protes karena baunya tidak lewat rumah warga,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya