SOLOPOS.COM - Ilustrasi kloset untuk jamban keluarga sehat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Jogja berencana membangun delapan unit septictank komunal pada 2018 mendatang dengan anggaran sekitar Rp400 juta

Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Jogja berencana membangun delapan unit septictank komunal pada 2018 mendatang dengan anggaran sekitar Rp400 juta. Anggaran tersebut juga berikut pembuatan sambungan rumah tangganya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) DPUPKP Kota Jogja, Yunita Rahmi Hapsari mengatakan satu septictank bisa menampung limbah dari lima kepala rumah. Sehingga dengan delapan septictank, maka bisa untuk 40 kepala keluarga.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, ia belum bisa menyebutkan lokasi mana saja yang akan dibangun septictank komunal karena harus menunggu pembuatan jambannya terlebih dahulu yang akan dilakukan oleh provinsi. “Lokasinya akan mengikuti lokasi bantuan jambanisasi,” kata Yunita, Minggu (26/11/2017).

Sebab, menurut Yunita, septictank yang akan dibangunnya nanti terbatas sehingga harus memenuhi syarat teknis, salah satunya lokasi rumah tangga harus berdekatan sehingga limbahnya bisa ditampung dalam satu septictank komunal.

Untuk lahannya, kata dia, bisa menggunakan lahan pemerintah atau bisa dibawah jalan lingkungan.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Pemda DIY berencana membangun sebanyak 40 unit jamban sehat di Kota Jogja. Lokasi pembangunan jamban atau MCK akan difokuskan di wilayah pemukiman padat penduduk.

Data DPUPKP Kota Jogja sampai akhir 2017 ini jumlah septictank komunal baru 50 unit. sementara jumlah instalasi pengolahan air limbah (Ipal) komunal sebanyak 57 unit, semuanya berlokasi di bantaran sungai Gajahwong, Winongo, Code, dan Sungai Buntung.

Tiap ipal komunal mampu menampung limbah dari 80 KK. Berbeda dengan septictank komunal yang hanya lima KK.

Kepala Seksi Saluran Air Limbah DPUPKP, Endro Sutopo mengatakan pembangunan ipal komunal memang lebih efektif ketimbang septictank. “Cuma persoalannya keterbatasan lahan, sehingga solusinya dengan septictank, yang jelas fungsinya sama” kata dia.

Sebagian warga Jogja yang belum terakses ipal komunal, kata Endro, sudah tersambung dengan ipal komunal di Sewon Bantul. Setidaknya sudah ada 17.167 kepala keluarga yang sudah tersambung ke Ipal Sewo. Endro meyakni 2019 mendatang semua warga Kota Jogja sudah dapat mengakses sanitasi layak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya