SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

KARANGANYAR -– Lima kecamatan di wilayah Karanganyar terancam krisis air selama musim kemarau. Pasalnya, debit air baku PDAM menurun hingga 23 persen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Direktur Teknik PDAM Karanganyar, Suparno, mengatakan lima wilayah yang terancam kekurangan pasokan air bersih yakni Jumantono, Jumapolo, Jatipuro, Mojogedang dan Gondangrejo. Namun, tak semua warga di wilayah itu menjadi pelanggan PDAM.

“Sebagian memang pelanggan PDAM sebagian lainnya mengambil air bersih dari sumur,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Kamis (20/9/2012).

Salah satu penyebabnya karena debit air baku berkurang sekitar 23 persen. Pasalnya, kondisi pepohonan Gunung Lawu gundul sehingga tidak dapat menyimpan resapan air hujan cukup banyak. Selain itu, beberapa sumur dalam mengalami kekeringan selama musim kemarau.

Selama ini, lanjutnya, pasokan air bersih dikirim dengan sistem bergilir ke permukiman penduduk yang lebih membutuhkan.

“Sebagian sumur dalam mengalami kekeringan, jumlah sumur dalam di Karanganyar sebanyak 13 sumur,” ujarnya.

Pihaknya menyiagakan tiga unit mobil tangki air bersih selama 24 jam. Langkah ini untuk mengantisipasi apabila pasokan air bersih ke permukiman penduduk tersendat. Saat ini, tiga unit mobil tersebut dioperasikan ke wilayah yang pasokan airnya kurang lancar.

Berdasarkan data, pelanggan PDAM Karanganyar hingga pertengahan September berjumlah sekitar 39.113 pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah Karanganyar. PDAM Karanganyar bakal mengembangkan jumlah pelanggan hingga 2015 sesuai target pembangunan millenium atau Millenium Development Goals (MDGs).

“Mobil tangki air tetap disiapkan walaupun selama ini belum ada permintaan air bersih dari pelanggan,” jelasnya.

Rencananya, PDAM se-Soloraya bakal memanfaatkan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang diambil air bakunya untuk memasok air bersih ke pelanggan. Saat ini, tahap Detail Engineering Design (DED) tengah dikerjakan oleh Pemprov Jateng. Anggaran pembangunan proyek tersebut berasal dari PDAM pusat.

Sementara pelanggan PDAM, Priyambodo, warga Badran, Karanganyar, meminta agar PDAM Karanganyar memprioritaskan pelayanan pelanggan. Dia meminta agar pasokan air minum tidak tersendat karena telah membayar retribusi setiap bulan. Apalagi kebutuhan air bersih masih walaupun musim kemarau.

“Pasokan air bersih harus lancar setiap hari, itu kan kebutuhan pokok manusia walaupun musim kemarau,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya