Solopos.com, SEMARANG — Setiap daerah di Indonesia pastinya memiliki kata-kata atau bahasa khas yang kerap digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari, seperti halnya Kota Semarang. Di Kota Semarang ada kata-kata yang khas kerap dituturkan dalam percakapan sehari-hari. Beirkut lima kata-kata khas daerah Semarang atau Semarangan yang cukup populer digunakan warganya, terutama anak muda.
Menurut pakar bahasa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Tomi Yuniawan, dialek ataau variasi bahasa yang digunakan masyarakat di suatu daerah dipengaruhi beberapa unsur. Unsur tersebut antara lain alih mode, register, dan slang atau jargon.
Promosi Perbankan Diminta Tingkatkan Porsi Kredit UMKM, BRI Siapkan Segmen Ultra Mikro
“Ketiga unsur itu menjadi bagian dari variasi bahasa, sebab dalam masyarakat, bahasa itu terbentuk menurut status sosial, usia, identitas, dan keakrabannya. Sehingga ada variasi,” ujar Tomi kepada Solopos.com, Jumat (25/11/2022).
Nah, khusus slang atau jargon ini, menurut pengamat budaya Semarang Adin Hysteria, setidaknya ada lima kata yang bisa kita dengar dalam percakapan sehari-hari di Kota Semarang. Berikut lima kata-kata tersebut:
1. Kakekane.
Baca juga: Selamat! Desa di Banyumas Ini Raih Predikat Desa Wisata Terbaik Jateng 2022
Umpatan khas Semarang dan pesisir pantura di sekitarannya. Meski cenderung kasar dan agresif, kata ini meningkati peringkat pertama sebagai kata khas Semarang yang paling sering disebut dalam percakapan sehari-hari. Terjemahan dalam bahasa Indonesia paling mendekati adalah sialan.
2. Nggatheli
Ungkapan yang menyatakan sesuatu hal atau peristiwa itu menggelikan, konyol, atau ‘silly’. Nggatheli sering diucapkan orang Semarang dalam percakapan sehari-hari, menandakan kepribadian orang Semarang yang cenderung santai dalam menyikapi hidup.
3. Nggambus
Mengungkapan omong kosong, banyak cakap namun nol. Nggambus biasanya diucapkan sebagai timpalan atau jawaban terhadap suatu pernyataan yang dianggap dusta atau mengada-ada.
Baca juga: Seru-seruan sambil Belajar lewat Joy of Creating Bersama Honda Motor Jateng
4. Nggathaki
Berperilaku bohong. Diucapkan kepada seseorang yang dianggap sedang berdusta dan mengatakan hal bohong atau menipu.
5. Nggapleki
Mempunyai makna yang dekat dengan nggatheli, namun lebih banyak diucapkan kalangan muda.