SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Lima hari sekolah siap diterapkan di Gunungkidul.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Gunungkidul Eko Pramono berharap kebijakan lima hari sekolah jangan langsung diterapkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia, kebijakan ini harus disertai dengan kajian-kajian yang matang, mulai dari dampak positif dan negatifnya. Dia menilai, wacana kebijakan ini bukan hal baru karena sudah ada sejak lama dan pernah diujicobakan untuk tingkat SMP dan SMA.

Hanya saja, kata Eko, hasilnya uji coba itu belum baik. Hal itu terlihat dari evaluasi yang dilakukan sehingga kebijakan tersebut tidak dilanjutkan. Berkaca dari pengalaman itu, ia pun meminta pemerintah tidak gegabah dalam penerapan tersebut sehingga kesalahan yang sama tidak terulang lagi.

“Niatnya memang baik, tapi harus dilihat juga kondisi di masyarakat seperti apa sehingga tidak asal putuskan kebijakan baru,” katanya.

Sementara, Kepala Disdikpora Gunungkidul Sudodo menambahkan, yang perlu diperhatikan dalam kebijakan lima hari belajar adalah fasilitas pendukung di sekolah. Untuk saat ini, menurut dia, sarana pendukung seperti tempat istirahat siswa belum ada. Padahal tempat itu sangat dibutuhkan, karena dengan sistem lima hari otomatis jam belajar akan bertambah.

“Ini yang perlu dipikirkan, termasuk juga di dalamnya kebutuhan bekal untuk anak-anak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya