SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa SD (Dok/JIBI/Solopos)

Lima hari sekolah bukanlah paksaan

Harianjogja.com, JOGJA — Gubernur DIY Sri Sultan HB X memberikan kesempatan kepada sekolah untuk memilih menerapkan kebijakan lima hari sekolah atau tidak sama sekali. Kebijakan itu sebaiknya diberlakukan bagi sekolah yang siap menerapkan saja, terutama sekolah negeri.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Sultan menilai, kebijakan itu sebaiknya tidak diberlakukan untuk semua sekolah karena kemampuan setiap sekolah berbeda.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau saya ya jangan diperlakukan semua, yang siap saja lah, kalau memang lima hari, karena sarana prasarana [untuk menerapkan] harus siap, murid juga harus siap. Kalau [sekolah] merasa siap, ya silahkan saja [diterapkan], kalau nggak [siap], ya nggak usah,” ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan, Kamis (15/6/2017).

Ditanya perihal alasan pembinaan karakter di sekolah sehingga durasi lebih lama, Sultan menilai pembinaan karakter justru tidak hanya di sekolah. Anak seperti pelajar juga harus diberikan kemudahan dalam berinteraksi dengan masyarakat. Karena tanpa bersosialisasi dengan masyarakat, maka wawasan anak cenderung terbatas.

“Karakter itu tidak hanya di sekolah, mestinya juga bagaimana anak itu diberikan kemudahan untuk bergaul dengan masyarakat. Dalam arti supaya dibangun oleh masyarakat juga bahwa dalam kehidupan tidak hanya dibangun di sekolah. Kalau tidak pernah sosialisasi ya wawasannya terbatas,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya