Lima Hari Sekolah ditolak PMII di Semarang.

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa menolak full day school atau lima hari sekolah, di Kota Semarang, Jateng, Rabu (14/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa menolak full day school atau lima hari sekolah, di Kota Semarang, Jateng, Rabu (14/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Ekspedisi Mudik 2024

Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerapkan kebijakan full day school atau sekolah delapan jam sehari selama lima hari dalam sepekan menuai penolakan sebagian kalangan masyarakat. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang selama ini dikenal sebagai faksi mahasiswa sarungan, Rabu (14/6/2017), bahkan beramai-ramai menggelar unjuk rasa di Kota Semarang untuk menegaskan penolakan mereka atas rencana penerapan lima hari sekolah oleh Kemendikbud tersebut.

Para mahasiswa aktivis PMII yang berafiliasi dengan kelompok muslim terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, itu berorasi dan membentangkan spanduk demi menolak rencana lima hari sekolah tersebut. Kelompok intelektual muda NU itu meminta Kemendikbud mengkaji ulang rencana penerapan full day school secara nasional itu dengan melibatkan tokoh agama dan praktisi pendidikan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi