SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Lima hari sekolah belum dilaksanakan secara penuh di Gunungkidul.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL  – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul (Disdikpora) lebih fokus terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 (K-13) ketimbang mengomentari tarik ulur penerapan sekolah lima hari oleh Pemerintah Pusat. Pasalnya hingga saat ini masih ada sekolah yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga : LIMA HARI SEKOLAH : Gelombang Penolakan Lima Hari Sekolah Bermunculan

Kepala Disdikpora Gunungkidul Bahron Rasyid mengatakan belum semua sekolah menggunakan sistem pembelajaran K13 karena pemakaian kurikulum ini baru mencapai 60%, sisanya 40% sekolah masih menggunakan kurikulum lama, yakni KTSP 2006.

“Memang belum semua sekolah memakai kurikulum baru karena prosesnya akan dilakukan secara bertahap. Oleh karenanya, meski K-13 sudah diterapkan sejak 2014 lalu, namun hingga sekarang masih ada sekolah yang menggunakan KTSP 2006 dalam model pembelajaran,” kata Bahron kepada Harianjogja.com, Senin (14/8/2017).

Menurut dia, penggunaan K-13 di seluruh sekolah di Gunungkidul ditargetkan selesai di 2019 mendatang. Untuk itu, Bahron mengaku akan terus melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait dengan pencapaian target tersebut.

“Sebenarnya kita sudah siap, tapi karena aturan dilakukan secara bertahap maka itu harus dijalankan,” ujar mantan Kepala Bidang Pnedidikan Menengah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya