SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pekanbaru–Lima ekor gajah liar di Riau ditemukan tewas bersamaan. Kematian satwa dilindungi ini menunjukan konflik manusia dan gajah belum juga berakhir. Sungguh menyedihkan!

“Ini merupakan kematian terbesar dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir ini di mana lima ekor gajah tewas bersamaan di lokasi yang sama,” kata aktivis WWF Riau, Soemantri alias Abeng, Sabtu (27/11).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengaku menerima laporan dari warga soal penemuan lima ekor gajah mati dalam satu lokasi yang sama pada Jumat malam (26/11).

Lima ekor gajah ini ditemukan tewas di Desa Pauh Ranap Kecamatan Peranap, Kab Indragiri Hulu (Inhu), Riau, atau sekitar 200 km arah timur dari Pekanbaru.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tim WWF bersama BKSDA Riau (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) pagi ini menuju lokasi. Kita belum mengetahui secara pasti soal usia dan jenis kelamin gajah yang tewas itu,” ujar Abeng.

Kematian gajah ini, kata Abeng, menunjukkan konflik antara manusia belum juga berakhir di Riau. Konflik memang selalu menimbulkan kerugian baik manusia atau gajah itu sendiri.

Namun pada dasarnya, gajah tidak akan pernah mau berkonflik sepanjang habitatnya tidak terusik oleh ulah manusia. Di lokasi gajah yang kini tewas itu, lanjut Abeng, merupakan wilayah jelajah gajah.

“Lokasi gajah yang mati itu dikabarkan berada di lahan perkebunan sawit milik warga yang juga berbatasan dengan kawasan hutan tanaman industri milik perusahaan,” kata Abeng.

Dia mengatakan, kawasan tersebut merupakan salah satu kantong gajah di Riau. Di kantong gajah ini diperkirakan ada sekitar 40 ekor gajah. Di kawasan itu, ada status hutan lindung  Bukit Bataboh, Bukit Sosa dan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT).

“Semua kawasan ini merupakan wilayah jelajah gajah. Hanya saja faktanya, kawasan lindung sebagai habitat gajah sudah porak poranda dijadikan perkebunan sawit baik milik warga maupun perusahaan,” kata Abeng.

Sejauh ini memang belum dapat dipastikan apa penyebab dari kematian gajah tersebut. Namun diperkirakan gajah ini mati karena ulah manusia. Bisa jadi, gajah-gajah ini mati karena diracun.

“Kita belum pernah lihat gajah mati karena usianya yang sudah tua. Bila merujuk ke sana, maka kami menduga kematian lima ekor gajah ini karena diracun warga,” kata Abeng.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya