SOLOPOS.COM - Ilustrasi (balistik06.com)

Harianjogja.com, JAKARTA—Dua kali takluk dari Mitra Kukar pada Indonesia Super League 2014 menjadi catatan buruk Persiba. Laga menghadapi klub tetangga asal Kaltim lainnya, Putra Samarinda di Stadion Persiba, Balikpapan, Selasa (3/6/2014) menjadi momentum untuk memperbaiki posisi Persiba di klasemen.

Posisi Beruang Madu di klasemen memang tengah kritis, karena berada di posisi ke-10 Wilayah Timur, zona rawan terdegradasi. Beruang Madu pun baru saja melepas kontrak Jaya Hartono sebagai pelatih kepala, kendati akhirnya Jaya tetap bersama Persiba, dengan posisi baru sebagai Direktur Teknik.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Tugas berat tentu saja ada di pundak Liestiadi, yang sementara ini ditunjuk menggantikan Jaya Hartono. Kemenangan, jelas menjadi harapan utama dari para Persibamania yang hingga kini masih setia memberikan dukungan kepada Maulana Putra dkk.

Walau posisi di klasemen di bawah Putra Samarinda, skuad Beruang Madu sebenarnya punya modal kuat meladeni tamunya. Pada pertemuan pertama di Samarinda, Persiba mampu menang 2-1 atas Putra Samarinda. Derby Kaltim memang sering menghasilkan skor akhir yang di luar prediksi, karena penampilan kedua tim selalu menyajikan aksi yang berbeda, demi menjaga harga diri masing-masing.

Menarik ditunggu, apakah ada perubahan penampilan dari Persiba, setelah komando latihan dipegang Liestiadi. Apalagi, dalam sesi latihan, Liestiadi cukup berani melakukan beberapa perubahan radikal dalam metode latihan. Implilkasinya bisa terjadi pada gaya bermain Persiba.

Dengan masuknya Pape Latyr sebagai penyerang anyar, Liestiadi ingin anak asuhnya lebih intens dalam melakukan crossing. Pasalnya, Pape dinilai punya kapasitas sebagai bomber yang andal dalam bola-bola atas.

“Dengan memposisikan Pape sebagai target man, kami harus memaksimal bola-bola crossing, karena di sepak bola modern gol banyak tercipta lewat umpan-umpan crossing,” ujar Liestiadi.

Untuk mengemban tugas ini, Liestiadi mempersiapkan Rizky Novriansiah di sayap kanan, dan  M Kamri di sayap kiri. Sedangkan Patrice Nzekou akan diposisikan sebagai second striker.

“Satu hal yang penting juga, anak-anak harus bermain sepakbola pintar. Pemain dalam sepakbola modern juga harus cepat. Maksudnya bukan kecepatan lari dan aksi, tetapi kecepatan dalam mengambil  keputusan dari pemain ketika di lapangan,” papar Liestiadi.

Selain soal penyerangan dari sisi sayap, dalam dua hari ini Liestiadi juga memoles pertahanan Beruang Madu. Ia ingin Absor Fauzi dkk mampu bertahan secara kolektif, dengan transisi yang cepat. (JIBI/SOLOPOS/Liga Indonesia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya