SOLOPOS.COM - Pemain kesebelasan Wali Songo Sragen (hitam) berusaha menembus pertahanan Al Mashur Klaten (kuning) dalam final Liga Santri Nusantara 2016 region Jawa tengah III di Lapangan Kottabarat, Solo, Selasa (30/8). Wali Songo akhirnya unggul dengan skor 6-0. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Liga Santri Nusantara 2016 menyajikan kemenangan Walisongo Sragen.

Solopos.com, SOLO — Tim sepak bola Pondok Pesantren (Ponpes) Walisongo Sragen sukses memertahankan gelar juara Liga Santri (LS) Region III Jawa Tengah setelah mencukur Ponpes Al Mansur Klaten enam gol tanpa balas. Striker Akbar Rahmad Dhani menjadi bintang lapangan lewat hattrick yang dibuatnya di Lapangan Kota Barat, Selasa (30/8/2016).

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Pasukan Walisongo yang berkostum hitam langsung menggempur pertahanan Al Mansur begitu pertandingan dimulai. Di 15 menit awal permainan, Walisongo langsung memberondong gawang Al Mansur lewat torehan empat gol. Akbar Rahmad Dhani membuka pesta gol di menit kelima memanfaatkan umpan terobosan pemain tengah sekaligus kapten, Firdaus. Dhani kemudian menggandakan keunggulan di menit kesembilan setelah sebelumnya Tri Widodo menceploskan gol pada menit ketujuh.

Unggul tiga gol tak lantas menyurutkan serangan Walisongo. Firdaus dkk kembali mengoyak jala Al Mansur di menit ke-14 lewat Akbar Rahmad Dhani. Striker berusia 14 tahun ini mencetak hattrick lewat tendangan first time memanfaatkan bola pantulan dari pertahanan lawan. Walisongo kembali mencuri gol jelang babak pertama berakhir melalui kaki Rochim. Al Mansur sempat mencetak tiga gol di babak pertama tapi dianulir karena dinilai offside.

Memasuki babak kedua, tim besutan Mustawa ini tak menurunkan tensi serangan. Kreasi Tri Widodo dari lapangan tengah kerap membuat kelimpungan pertahanan Al Mansur yang dipimpin Zainun N. Berulangkali umpan silang dan terobosan Tri sukses mengobrak-abrik lini belakang lawan. Keluarnya Dhani pada menit 48, diganti David tak memengaruhi soliditas permainan Walisongo. Meski menguasai pertandingan, Firdaus cs tak mampu menambah gol di babak kedua.

Manajer Walisongo, Mustawa, mengaku puas dengan kemenangan meyakinkan timnya atas Al Mansur. Dia menyebut strategi rotasi yang diterapkan saat melawan Ponpes Al Falah di semifinal ikut membawa andil kemenangan tim. Di semifinal, pemain-pemain kunci seperti Rokhim, Yusuf dan Dhani sengaja disimpan agar fit di babak pamungkas. “Rotasi terbukti berhasil,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai laga.

Mustawa meminta pemain tidak terlena dengan piala lantaran masih akan bertarung pada Minggu (4/9/2016) untuk memerebutkan satu tiket ke babak nasional LS. Walisongo akan berhadapan dengan perwakilan Magelang. Mustawa mengaku masih buta akan kekuatan tim-tim Magelang. “Sekarang kami fokus menjaga kebugaran.”

Manajer Al Mansur, Susanto, mengakui keunggulan Walisongo atas anak didiknya. Dia menyebut secara kualitas dan stamina timnya kalah jauh dari Walisongo yang tahun lalu menembus babak delapa besar nasional itu. “Persiapan latihan yang hanya dua bulan juga membuat tim kurang maksimal. Namun saya tetap mengapresiasi kerja keras tim. Ada peningkatan dari tahun lalu saat tim hanya bisa sampai semifinal,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya