SOLOPOS.COM - Para pemain Monaco merayakan gol. (JIBI/REUTERS/Eric Gaillard)

Liga Prancis diwarnai dengan transformasi yang dilakukan AS Monaco

Solopos.com, MONACO – AS Monaco bukan lagi klub yang boros. Tim berjuluk Les Monegasques ini seolah  berbeda 180 derajat dibandingkan ketika mereka doyan mengeluarkan dana gila-gilaan untuk membeli sederet pemain mahal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Monaco memang pernah ngos-ngosan agar bisa menyaingi Paris Saint-Germain (PSG) yang mendominasi Ligue 1 sejak dimiliki konsorsium dari Qatar. Tapi, Les Monegasques seolah tak pernah bisa menyentuh PSG di singgasana kasta pertama sepak bola Prancis itu.

Pendekatakan yang bertolak belakang pun kemudian diambil Monaco. Secara mengejutkan, Monaco memotong budget transfer pemain pada 2014. Padahal musim sebelumnya mereka sempat mengahabiskan 140 juta poundsterling atau sekitar Rp2,4 triliun untuk jor-joran belanja pemain, demi mengejar ambisi PSG.

Wakil Presiden Monaco, Vadim Vasilyevm, beralasan saat itu klub lebih fokus pada pemain akademi mereka dibandingkan mengejar bintang-bintang berlabel jutaan poundsterling. Apa yang dikatakan Vasuilyevm saat itu terkesan sepert lelucon. Karena mengeluarkan duit besar saja sulit menghentikan PSG, apalagi hanya mengandalkan pemain akademi?

Praktis tidak ada transfer mencolok pada bursa transfer musim panas lalu. Hanya striker Radamel Falcao yang sempat melanglangbuana dipinjamkan ke Manchester United dan Chelsea kembali ditarik pulang ke Monaco.

Konsentrasi Monaco pada pembinaan pemain muda dibuktikan dengan mendatangkan Bertrand Reuzeau, pria yang memiliki reputasi cemerlang di pembinaan pemain di Prancis. Dia didatangkan sebagai Direktur Monaco pada Juni tahun lalu, setelah 11 tahun bersama PSG.

Kini, para pemain-pemain jebolan akademi Monaco mulai memegang peranan penting dalam skuat polesan Leonardo Jardim. Di antaranya striker Valere Germain dan bomber berusia 18 tahun, Kylian Mbappe. Mereka memang tidak terlalu populer. Namun mereka sudah sejak lama dikenal di La Turbie, akademi milik Monaco.

Hebatnya, justru dengan para skuat yang nyaris tidak ada pemain bintang, Monaco bisa melejit menyaingi PSG musim ini. Pelatih Monaco, Leonardo Jardim, menggabungkam para pemain veteran dan muda dalam timnya.

Tak tanggung-tanggung, Les Monegasques, tampil menggila dengan 76 gol untuk memuncaki klasemen sementara Ligue 1 musim ini. Monaco berada di pole position dalam pereburuan gelar Ligue 1 musim ini, unggul tiga poin atas PSG yang mereka lengserkan ke posisi kedua. Di belakang Monaco dan PSG, memang masih ada Nice dan Lyon yang belum bisa dicoret begitu saja dari persaingan gelar juara Ligue 1 musim ini.

Musim ini, Mbappe menyokong 11 gol dalam 24 penampilannya untuk Monaco. Mantan bintang Arsenal dan Monaco, Thierry Henry, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada bocah 18 tahun tersebut lewat kolom yang ditulisnya di The Sun.

“Dia punya determinasi dan tidak pernah menyerah. Dia bicara tenytang kotanya dan talenta besarnya. Dia punya skill, gol-gol, dan assist. Dia bisa melakukan apa pun yang ingin dilakukannya dengan bola. Saya tahu orang-orang memanggilnya sebagai The New Thierry Henry namun saya tidak suka label itu. Dia harus menjadi dirinya sendiri dan bisa menjad terbaik dari dirinya,” ungkap Henry, seperti dilansir Espnfc.com, Senin (20/2/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya