SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, <span>MILAN</span></strong><strong>–</strong><span>Italia akhirnya bisa kembali merasakan atmosfer kompetitif setelah absen di Piala Dunia 2018 dengan turun di<a href="http://bola.solopos.com/read/20180903/498/937721/kini-eropa-mainkan-uefa-nation-league" title=" Kini Eropa Mainkan UEFA Nation League"><strong> Liga Nations</strong></a> mulai jeda internasional pekan ini. </span></p><p><span><a href="http://bola.solopos.com/read/20130514/498/405998/manchester-city-akhirnya-pecat-roberto-mancini" title=" MANCHESTER CITY Akhirnya Pecat Roberto Mancini"><strong>Roberto Mancini</strong> </a>yang ditunjuk sebagai pelatih Italia sejak Maret lalu memiliki tantangan besar mengembalikan kredibilitas juara dunia 2006 ini setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2008. Tim berjuluk <a href="http://bola.solopos.com/read/20180529/498/919071/kembali-ke-timnas-italia-balotelli-langsung-cetak-gol" title=" Kembali ke Timnas Italia, Balotelli Langsung Cetak Gol"><strong>Azzurri</strong> </a>ini masuk di Grup 3 Liga A di liga negara-negara Eropa untuk mengisi jeda internasional tersebut. Mereka bergabung dengan Polandia dan Portugal.</span></p><p><span>Azzurri akan memulai kampanye perdana mereka di Liga Nations dengan menjamu Polandia di Stadio Renato Dalla&rsquo;Ara, Bologna, Sabtu (8/9</span>/2018<span>) dini hari WIB. Sejak ditukangi Mancini pada Maret lalu, Italia belum benar-benar meraih hasil mengesankan. Mereka hanya menang sekali dalam empat laga. Dua pertandingan berakhir dengan hasil imbang dan satu laga berakhir dengan kekalahan telak 1-3 dalam laga persahabatan di kandang Prancis.</span></p><p><span>Mancini tentu tidak ingin menjadi pencundang di Liga Nations. Masalahnya, ia merasa kesulitan menemukan amunisi muda yang memiliki jam terbang tinggi di Seri-A. Para pemain Italia memang sebagian mendapat menit tampil terbatas di klub masing-masing.</span></p><p><span>Hanya terdapat 111 pemain Italia</span> <span>(39 persen) yang menjadi starter dalam tiga laga pembuka di Seri-A musim ini. Jumlah itu sangat berbeda jauh dengan 2006, atau ketika Italia menahbiskan diri sebagai juara Piala Dunia. Saat itu, pemain berpaspor Italia yang turun sebagai starter dalam tiga laga pembuka Seri-A mencapai 217 orang alias mendominasi 73 persen.</span></p><p><span>Wajar apabila Mancini mengeluh dan meminta pelatih di klub-klub Seri-A untuk memberi kesempatan pemain Italia lebih banyak tampil di lapangan, terutama kepada pemain-pemain muda. Pernyataan Mancini itu mendapat dukungan dari anak buahnya, termasuk kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma.</span></p><p><span>&ldquo;Mancini benar, kepercayaan diri sangat dibutuhkan para pemain muda,&rdquo; jelas Donnarumma, seperti dilansir<em> football-italia.net, </em>Rabu (5/9</span>/2018<span>).</span></p><p><span>Mantan bintang Italia, Andrea Pirlo, juga mendukung Mancini. Dia menilai Seri-A semakin tidak ramah bagi pemain muda di negeri mereka sendiri. Eks gelandang Juventus, AC Milan, dan Inter Milan itu berharap pelatih Seri-A, khususnya yang berpaspor Italia, untuk berani menurunkan talenta muda di tim utama.</span></p><p><span>&nbsp;&ldquo;Pelatih-pelatih asal Italia kurang berani [menurunkan pemain muda Italia]. Padahal ada banyak pemain asing yang tidak lebih bagus dibandingkan pemain Italia. Ini juga terhadi di Seri-B, bahkan di liga yang kastanya lebih rendah,&rdquo; ungkapnya.</span></p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya