SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BERLIN – Tiga tahun lalu Stuttgart mengalami peristiwa pahit dalam sejarah mereka. Klub berjuluk Die Schwabenharus terdegradasi setelah hanya finis peringkat ke-17 klasemen Bundesliga 2015/2016. Itu hanyalah kali kedua bagi tiga kolektor trofi Bundesliga ini harus terdegradasi ke kasta kedua di sepak bola Jerman.

Stuttgart memang hanya membutuhkan waktu setahun untuk kembali promosi ke Bundesliga. Namun, baru sekitar tiga tahun kembali merasakan angin segar kasta tertinggi, Stuttgart kembali terdegradasi ke Bundesliga 2 musim depan.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Kepastian Stuttgart terdegradasi terjadi setelah Benjamin Pavard dkk. hanya bermain imbang 0-0 pada leg kedua play-off promosi-degradasi di markas Union Berlin, Stadion An der Alten Forsterei, Berlin, Selasa (28/5/2019) dini hari WIB. Stuttgart menelan kekalahan dengan agregat 2-2 karena kalah agresivitas gol tandang dari tim Jerman Timur tersebut.

Terdegradasi dua kali dalam kurun waktu empat tahun jelas menjadi aib bagi klub sebesar Stuttgart. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Die Schwabenharus tak bisa berbuat apa-apa lagi selain memberi ucapan selamat kepada Union Berlin yang promosi untuk kali pertama sepanjang sejarah klub tersebut.

Kecuali Pavard, yang musim depan tak perlu tampil di Bundesliga 2, karena jauh-jauh hari pemain yang masuk skuat Timnas Prancis saat juara Piala Dunia 2018 ini sudah menjalin kesepakatan hijrah ke Bayern Munich untuk musim 2019/2020.

“Secara pribadi, ini sangat berat memikirkan hal ini saat ini. Akhirnya Union promosi dan mereka pantas mendapatkannya. Kami gagal bangkit. Itu misinya dan itu mengapa saya sangat kecewa,” ujar pelatih sementara Stuttgart, Nico Willig, seperti dilansir Reuters.

Saat Suttgart tenggelam dari Bundesliga, terbitlah Union yang promosi ke Bundesliga. Ini kali pertama bekas klub dari Jerman Timur mampu mengangkat derajat dengan tampil di Bundesliga sejak Energie Cottbus terdegradasi pada 2009.

RB Leipzig yang promosi ke Bundesliga pada 2016/2017 memang juga berasal dari Jerman bagian timur. Namun, Leipzig baru didirikan pada 2009, jauh sebelum ada reunifikasi Jerman Barat dengan Jerman Timur. Jadi, bisa dikatakan Union Berlin memiliki catatan sejarah yang lebih panjang.

Union dikenal sebagai ikon di era komunis. Tim berjuluk The Iron Ones ini pernah mencapai masa kejayaan di sepak bola Jerman Timur. Namun, sejak Tembok Berlin runtuh, klub yang berseberangan dengan rezim pemerintah ini, harus berjuang keras memperbaiki reputasi klub Jerman Timur yang kerap dipandang sebelah mata.

Seperti klub-klub Jerman lainnya, Union Berlin sempat mengalami kesulitan finansial. Beruntung Die Schwabenharus memiliki fans loyal sekaligus royal. Union membantu renovasi stadion pada 2008. Mereka bahkan menyumbangkan darah untuk menutup utang pada 2004.

“Tim sangat layak promosi setelah musim yang mengagumkan ini. Namun, rute terberat mereka pilih. Sangat menyenangkan memberikan orang-orang apa yang mereka rindukan,” jelas Club Sport Chief Union Berlin, Oliver Ruhnert. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya