SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, MILAN – Bebagai insiden yang terjadi pada pertandingan Inter Milan melawan Napoli di Giuseppe Meazza, Milan, Kamis (27/12/2018) dini hari WIB, bisa berbuntut panjang.

Bahkan, Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, mengatakan pihaknya mempertimbangkan untuk menunda Seri-A setelah insiden yang menyertai laga di Meazza tersebut. Dalam laga yang diwarnai dua kartu merah untuk pemain Napoli itu, pemain tim tamu, Kalidou Koulibaly, menjadi sasaran chant rasisme suporter Inter. Selain itu, seorang suporter meninggal dunia karena ditabrak mobil di luar stadion sebelum pertandingan dimulai, dalam bentrok suporter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Itu [penundaan liga] sesuatu yang kami akan pertimbangkan. Sekarang kami harus mengambil waktu dan menyadari: kami punya masalah dalam penertiban publik dan seharusnya hal seperti itu bisa diatasi. Saya cemas dengan kondisi ini. Saya bukan seorang psikolog, namun ini jelas-jelas beberapa orang sangat gugup di San Siro [nama lain Stadion Giuseppe Meazza],” jelas Gravina, seperti dilansir Football-italia.net.

Duel di markas Inter berlangsung panas. Napoli menuntaskan laga dengan sembilan pemain setelah Koulibaly dan Lorenzo Insigne dikartu merah masing-masing pada menit ke-80 dan ke-90+4. Inter memastikan diri sebagai pemenang dengan gol Lautaro Martinez pada menit ke-90+1. Chant berbau rasisme yang diumbar suporter Inter kepada Koulibaly menjadi hal paling disorot dalam pertandingan ini.

Koulibaly kehilangan kesabaran ketika mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-80 karena pelanggaran yang dilakukannya kepada Matteo Politano. Wasit Paolo Mazzoleni pun mengusirnya keluar lapangan setelah sang pemain bertepuk tangan sarkastik kepada sang pengadil lapangan. Sikap Koulibaly direspon sebagian suporter Inter dengan chant rasisme.

“Lain kali [jika ada pemain Napoli yang jadi sasaran rasisme] kami akan berhenti bermain dan meninggalkan lapangan meski risikonya kami dinyatakan kalah. Saya tidak senang karena tiga kali kami meminta laga disetop karena chant rasisme kepada Koulibaly,” ujar Pelatih Napoli, Carlo Ancelotti, dengan geram, seperti dilansir Reuters.

Sementara mengenai insiden kecelakaan yang menewaskan seorang suporter sebelum kick-off mulai diselediki kepolisian setempat, Kamis waktu setempat. Kepala Kepolisian Milan, Marcello Cardona, menyatakan suporter berusia 35 tahun meninggal di rumah sakit. Tiga orang yang menjadi tersangka kini ditahan.

“Hanya beberapa saat sebelum laga, seorang pembina kelompok ultras dari Naples diserang lebih dari seribuan suporter Inter. The Nerazzurr [sebutan fans Inter] menyerang Neapolitans [sebutan suporter Napoli] dengan balok dan tongkat dan mendadak terjadi kerusuhan,” ungkap Cardona. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya