SOLOPOS.COM - Pendukung Juventus merubung bus yang membawa para pemain untuk merayakan sukses klub berjuluk Nyonya Tua itu memenangi untuk kali ke-29 gelar juara Seri A, Minggu (5/5/2013) malam waktu setempat. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Pendukung Juventus merubung bus yang membawa para pemain untuk merayakan sukses klub berjuluk Nyonya Tua itu memenangi untuk kali ke-29 gelar juara Seri A, Minggu (5/5/2013) malam waktu setempat. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Pendukung Juventus merubung bus yang membawa para pemain untuk merayakan sukses klub berjuluk Nyonya Tua itu memenangi untuk kali ke-29 gelar juara Seri A, Minggu (5/5/2013) malam waktu setempat. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

TURIN — Gol penalti Arturo Vidal yang memberi Juventus kemenangan 1-0 atas Palermo di Juventus Stadium, Minggu (5/5/2013), menandai kesuksesan pasukan Nyonya Tua menyegel gelar juara Seri A untuk kali kedua beruntun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gelar scudetto ke-29 yang diklaim Juventus dirayakan di hadapan publik sendiri di giornata ke-35 atau tiga pekan menjelang musim ini berakhir. Kesuksesan ini kembali menguatkan dominasi Juventus setelah tersandung kasus calciopoli yang membuat mereka tergusur ke Seri B selama semusim.

Dominasi Bianconeri, julukan Juventus, di musim ini sudah terlihat sejak awal musim. Dengan masih menyisakan tiga pertandingan lagi, torehan poin Juventus setelah kemenangan ini tak mungkin terkejar oleh peringkat dua klasemen Napoli yang tertinggal 14 poin. Apa pun hasil yang didapatkan Napoli ketika menghadapi Inter Milan, Senin (6/5/2013) dini hari WIB, tak akan mengganggu laju Juventus untuk menjadi kampiun Italia. Kesuksesan Juventus memenangi liga dalam dua musim terakhir juga tak terlepas dari tangan dingin pelatih Antonio Conte.

Sejak Conte menangani Bianconeri di pertengahan 2011, klub yang memiliki sejarah kejayaan panjang di Italia seolah terlahir kembali. Conte mengembalikan Juventus kembali menjadi tim nomor satu di Italia.

Kapten Juventus, Gianluigi Buffon, mengaku kemenangan kali ini memberi sensasi berbeda dari saat menjuarai Seri A di musim lalu. “Saya sangat senang karena kesuksesan ini memberi perasaan berbeda dari yang saya rasakan di musim lalu. Namun itu tidak berarti ini sebuah perasaan inferior,” ujar Buffon kepada Mediaset Premium seusai kemenangan atas Palermo seperti dilansir Football Italia.

“Di sepanjang musim ini kami menata setahap demi setahap untuk mengamankan kemenangan kami, mengapresiasi scudetto ini sedikit demi sedikit. Perbedaannya dari tahun lalu adalah kami waktu itu tak terbebani sementara kali ini kami dipaksa untuk menang atau apa yang kami akan terlihat sebagai sebuah kegagalan,” imbuh Buffon. “Ada begitu banyak tanggung jawab di pundak kami, di mana tidak mudah untuk kembali menang dalam situasi seperti itu.” Setelah kepastian memenangi perburuan gelar juara Seri A musim ini, para pemain, pelatih dan ofisial klub merayakan kesuksesan ini dengan melakukan parade menggunakan bus berkeliling kota.

Meski secara resmi ini merupakan gelar scudetto ke-29 Juventus, namun klub dan fans mereka melambaikan bendera bertuliskan 31 karena mereka memasukkan dua gelar scudetto yang dihapus karena skandal Calciopoli. “Dalam 12 tahun di Juventus, saya finis di urutan pertama klasemen dalam tujuh musim, termasuk di Seri B, jadi kemenangan membantumu
untuk menang. Antonio Conte? Saya tidak berpikir ada keraguan mengenai masa depannya, tapi wajar mendiskusikan hal-hal dengan klub di setiap akhir musim,” sebutnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya