SOLOPOS.COM - Mauricio Pochettino (JIBI/Reuters/Paul Childs)

Liga Inggris diwarnai dengan performa Tottenham yang merosot.

Solopos.com, LONDON – Siapa yang tak kagum dengan sosok Mauricio Pochettino. Dengan tangan dinginnya, pelatih berusia 45 tahun tersebut menyulap Tottenham Hotspur yang minim pemain bintang mampu bersaing dengan klub-klub besar dan kaya-raya di Liga Inggris beberapa musim terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tapi musim ini Pochettino mengawalinya dengan penuh perjuangan. Poin demi poin dibiarkan melayang begitu saja oleh Tottenham. Entah ada hubungannya atau tidak, performa klub besutannya mulai menurun drastis sejak pelatih asal Argentina itu merilis buku biografinya berjudul “Brave New World (Inside Pochettino’s Spurs)” pada 26 Oktober 2017 lalu.

Buku biografi Pochettino tersebut ditulis jurnalis Sky Sports, Guillem Balague. Balague menuliskan potongan-potongan cerita secara ekslusif mengenai revolusi Pochettino di Spurs. Balague bukan sosok asing di kepenulisan biografi tokoh sepak bola ternama. Jurnalis olahraga asal Spanyol itu pernah menulis biografis  Lionel Messi, Josep “Pep” Guardiola, hingga Rafael Benitez.

Sayang, munculnya biografi Pochettino justru menandai performa buruk Spurs. Seperti dlansir Thesun.co.uk, Harry Kane dkk. kehilangan 11 poin dari 15 poin yang berpotensi mereka peroleh sejak buku itu dirilis pada 26 Oktober 2017 lalu. Artinya, Spurs hanya mengantongi empat poin dalam lima pertandingan.

Lima pertandingan itu yakni melawan Manchester United, Crystal Palace, Arsenal, West Bromwich Albion, dan Leicester. Hanya kemenangan atas Palace (3 poin) dan hasil seri atas West Brom (1 poin) yang bisa menambah isi koleksi poin Spurs sejak 26 Oktober 2017 lalu. Sementara tiga laga lain berakhir dengan kekalahan untuk Spurs.

Berbeda dengan Pochettino, Arsene Wenger pernah mengaku tidak tertarik membuat buku biografi  sebelum pensiun. Pelatih Arsenal itu mengaku hasil yang diperoleh tim besutannya sudah cukup menggambarkan kerja kerasnya selama ini.

“Saya tidak suka bicara dan menceritakan ketidakbenaran. Sepanjang Anda masih bekerja, Anda tidak perlu menceritakan apa saja yang Anda lakukan. Hanya demi menjual buku? Saya tidak tertarik. Jika itu mengungkapkan tentang apa yang saya pikirkan tentang permainan dan apa yang saya pikirkan tentang aspek permainan kami, saya mungkin bisa lakukan, namun untuk saat ini rasanya mustahil,” jelas Wenger.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya