SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, LONDON — Owner Chelsea, Roman Abramovich, berkeinginan menyaksikan klubnya bermain indah. Cita-cita itu baru kesampaian sejak Chelsea ditangani Maurozio Sarri, awal musim ini.

Sejak diakuisisi Abramovich pada awal 2000-an, Chelsea memang sudah identik dengan gelar. Manajer Jose Mourinho berperan besar dalam transformasi The Blues dari tim semenjana hingga bergelimang mahkota sejak didatangkan ke Stamford Bridge pada 2004.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Namun, dua kali menangani Chelsea, Mourinho tidak benar-benar memuaskan ambisi Abramovich yang menginginkan permainan The Blues bermain menyerang. Mourinho lebih dikenal sebagai pelatih dengan strategi parkir bus. Chelsea juga tidak mampu meninggalkan kesan sebagai tim defensif ketika dibesut Antonio Conte pada dua musim terakhir.

Ekspedisi Mudik 2024

Barulah sejak Sarri tiba di London Barat pada awal musim ini, citra permainan Chelsea yang pragmatis berubah menjadi ofensif. Di Napoli, gaya permainan Sarri itu mendapat julukan Sarrismo. Sedangkan di Inggris, beberapa media menjulukinya Sarri-ball. Sarrismo ini yang bisa jadi akan memberi pelajaran bagi Mourinho ketika mendampingi Manchester United ke markas Chelsea, Stamford Bridge, London, Sabtu (20/10/2018) pukul 18.30 WIB.

“Saya suka tipe permainan seperti ini. Ini benar-benar berbeda dibandingkan saat era Conte atau Mourinho. Kami semua lebih banyak menguasai bola, jadi bagiku ini bagus,” jelas winger Chelsea, Eden Hazard, seperti dilansir Sports.yahoo.com, Jumat (19/10/2018).

Hazard merupakan salah satu pemain Chelsea yang berkembang pesat di tangan Sarri. Meski bukan striker murni, kapten Timnas Belgia itu mendulang tujuh gol dalam delapan laga Liga Premier musim ini. Hazard sekaligus menempatkan dirinya sebagai top scorer sementara dan menutupi kelemahan striker-striker Chelsea yang seret gol awal musim ini.

United pun harus mempersiapkan benteng pertahanan kuat untuk membendung mantan anak buah Mourinho. Kabar buruknya, pertahanan tim berjuluk Setan Merah tidak stabil. Gawang David de Gea kebobolan 14 gol dalam delapan laga Liga Premier musim ini. Jumlah itu hampir empat kali lipat dari gol kebobolan Manchester City dan Liverpool yang masing-masing kemasukan empat gol. Lantas bagaimana skenario pertahanan United untuk bisa membendung Hazard?

“Saya punya ide untuk man-marking [ke Hazard], saya ingat manajer Sir Alex Ferguson [mantan pelatih United] ketika memintaku membendung [Lionel] Messi dan Barcelona. Caranya sederhana: buat Hazard mendapat bola seminim mungkin,” jelas mantan bek United, West Brown, seperti dilansir Standard.co.uk.

Mourinho sendiri berharap besar pada Paul Pogba, Alexis Sanchez, dan Anthony Martial untuk menyelamatkan nasibnya di Old Trafford. Ketiga pemain itu mendapat ruang bebas untuk berkreativitas ketika membawa United bangkit dari ketertinggalan dua gol untuk menggebuk Newcastle United 3-2 sebelum jeda internasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya