SOLOPOS.COM - Pelatih Manchester United, Jose Mourinho. (Reuters / Jason)

Liga Inggris diwarnai dengan Jose Mourinho yang mendapat kartu merah dari wasit.

Solopos.com, MANCHESTER — Sepertinya harus ada seseorang yang memberi tahu Jose Mourinho bahwa ini bukan tahun 2006. Manajer Manchester United itu mengira dia masih bisa mendapat keuntungan dengan cara berkonfrontasi secara verbal dengan ofisial pertandingan. Namun, kenyataan berkata lain. Ulah  Mourinho menentang wasit dan FA belakangan ini justru kerap berakhir dengan denda dan sanksi untuk dirinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat mengawali karier sebagai pelatih Chelsea pada 2004, Mourinho begitu muda, percaya diri, dan disegani. Setelah berhasil membawa Porto sebagai juara Liga Champions, Mourinho langsung masuk jajaran pelatih yang diperhitungkan bersama senior-seniornya di Liga Premier, Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger.

Perang verbal dengan ofisial pernah dilakukan Mourinho ketika awal-awal berada di Inggris. Namun ingat, saat itu dirinya mampu membawa Chelsea dominan dengan memenangi gelar Liga Premier secara back-to-back, dua gelar Piala Liga, dan sebuah trofi Piala FA sebelum dipecat pada 2007. Apa pun ulah Mourinho saat itu, dia selalu menjadi orang yang tertawa di akhir laga.

Sementara saat ini, Mourinho baru mendampingi United dalam 13 laga Liga Premier bersama United. Musim lalu, popularitasnya juga merosot setelah tim besutanya, Chelsea, anjlok di papan bawah klasemen meski berstatus juara bertahan Liga Premier.

Meski baru seumur jagung menangani Setan Merah, Mourinho tak henti-hentinya berbuat ulah padahal prestasi United belum begitu mencolok. Baru November 2016 lalu, dirinya diusir wasit dari pinggir lapangan ketika timnya meladeni Burnley. Namun kali ini Mourinho lagi-lagi harus diusir wasit saat timnya ditahan imbang West Ham United 1-1 di Old Trafford, Manchester, Minggu (27/11/2016) malam WIB.

Wasit Jonathan Moss yang memimpin laga tak segan mengusir pelatih asal Portugal itu. Insiden ini bermula ketika Moss menuding Paul Poga melakukan percobaan diving. Mourinho tidak sependapat dengan Moss. Dengan penuh emosi, dia menendang air mineral yang ada di samping lapangan.

Sikap Mourinho yang sangat kekanak-kanakkan itu pun membuatnya harus meninggalkan lapangan ketika pertandingan baru berjalan di babak pertama. Sementara Moss memberi kartu kuning bagi Pogba.

“Saya pikir semua orang melihat betapa frustrasinya dia dalam situasi di mana kami seharusnya mendapat tendangan bebas. Dan justru ada kartu kuning untuk Paul, yang berarti dia akan terkena sanksi, jadi mungkin itu alasannya dia mengekspresikan frustrasinya,” jelas asisten Mourinho, Rui Faria, seperti dilansir Sky Sports.

Bos Chelsea, Antonio Conte dan Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, juga kerap emosional di sisi lapangan. Namun, kedua manajer itu meluapkan emosinya dengan cara positif. Hal sama juga ditunjukkan rival Mourinho, Josep  Guardiola, saat mendampingi Manchester City. Berbeda lagi dengan pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, yang lebih fokus kepada para pemainnya dibandingkan wasit atau ofisial pertandingan.

Dalam 18 bulan terakhir menangani Chelsea, Mourinho empat kali terkena sanksi FA. Sementara bersama United, ini akan menjadi sanksi ketiganya. Seperti dilansir Sky Sports, Mourinho terancam sanksi larangan mendampingi timnya dalam dua kali pertandingan setelah menendang botol saat duel kontra West Ham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya