SOLOPOS.COM - Manchester City (Twitter)

Liga Inggris 2015/2016 diwarnai dengan performa Manchester City yang terus menurun.

Solopos.com, MANCHESTER — Keputusan Manchester City mengumumkan lebih dini tentang pengangkatan Josep “Pep” Guardiola sebagai pelatih baru mulai musim depan sepertinya berdampak buruk pada performa skuat mereka di paruh kedua Liga Premier musim ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada 1 Februari 2016 lalu, City berkoar memenangi perebutan tanda tangan Guardiola. Manajer asal Spanyol tersebut memang sedang menjadi incaran nomor satu tim-tim besar setelah enggan memperpanjang kontraknya di Bayern Munich akhir musim nanti.

Namun sejak itu, penampilan Yaya Toure dkk. merosot drastis. Mereka hanya menang empat kali dalam 11 pertandingan di semua kompetisi. Parahnya, empat dari lima kekalahan yang mereka telan sejak awal bulan lalu, terjadi di Liga Premier Inggris.

Kekalahan terbaru City itu terjadi pada Derby Manchester saat menjamu Manchester United di Etihad, Manchester, Minggu (20/3/2016) malam WIB. Striker belia United, Marcus Rashford, menjadi satu-satunya pencetak gol sekaligus membuat mimpi City menjuarai Liga Premier nyaris mustahil terwujud musim ini.

Nirpoin di Derby Manchester memaksa anak asuh Pellegrini tertinggal 15 poin dari Leicester City yang bertengger di puncak klasemen sementara. Alih-alih bersaing di jalur juara, City juga terancam lengser dari zona Big Four yang menjadi tiket ke Liga Champions musim depan. Manchester Biru yang tertahan di posisi keempat hanya unggul sebiji poin dari West Ham Unite dan United yang sama-sama mengoleksi 50 poin di peringkat kelima dan keenam.

Jika tren buruk itu terus berlanjut, bisa jadi City bersama Guardiola hanya akan bermain di kasta kedua Eropa, Liga Europa, musim depan. Tapi Pellegrini membantah tren buruk City di Liga Premier itu terjadi karena rencana kedatangan Guardiola untuk menggantikan posisinya. “Saya hanya bicara soal pertandingan dan tidak lebih,” ujar Pellegrini menolak berkomentar ketika disinggung hubungan performa buruk timnya dengan Guardiola, dalam wawancara di TV seusai laga, seperti dilansir dailymail.co.uk.

Berbeda dengan Pellegrini, pundit Sky Sports Graeme Souness justru sangat yakin apabila kedatangan Guardiola berpengaruh terhadap penampilan skuat Pellegrini. “Dia [Pellegrini] berusaha untuk sangat profesional sesuai dengan apa yang dia katakan dan bagaimana dia bereaksi, namun jauh di lubuk hati terdalam dia benar-benar terluka dengan didepaknya dia. Jangan bilang kepadaku pengumuman [Guardiola] tidak memberi efek atas klubnya,” ujar pria asal Skotlandia itu.

Hasil buruk di Derby Manchester sekaligus mempertegas penampilan buruk City ketika melawan tim-tim besar musim ini. Dalam catatan Opta, The Citizens tak pernah menang dalam sembilan laga melawan tim-tim lain di enam besar klasemen sementara Liga Premier musim ini, dengan perincian tiga kali imbang dan enam kali kalah!

Lini pertahanan City sepertinya pantas bertanggung jawab atas kekalahan mereka di Etihad. Pellegrini berjudi dengan menurunkan Martin Demichelis di jantung pertahanan City sejak menit awal. Bek sentral asal Argentina itu ceroboh yang membuat Rashford bisa mencetak gol, nyaris membuat timnya diganjar hukuman penalti, dan berkontribusi atas cedera Hart. Tak heran apabila Dailymail hanya memberi nilai 2 buat Demichelis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya