SOLOPOS.COM - Para pemain Real Madrid merayakan gol. (JIBI/Reuters/Susana Vera)

Liga Champions diwarnai dengan kemenangan Real Madrid atas Napoli.

Solopos.com, MADRID — Real Madrid belum sepenuhnya aman meski menang 3-1 saat menjamu Napoli dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Santiago Bernabeu, Kamis (16/2) dini hari WIB. Bahkan peluang El Real untuk lolos ke babak selanjutnya di bawah 50% jika melihat sejarah mereka di kejuaraan Eropa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ya, keunggulan 3-1 justru menjadi momok bagi Madrid dalam kepesertaannya di kejuaraan Eropa sejak adanya regulasi keuntungan gol tandang yang diperkenalkan UEFA tahun 1965. Dari enam laga fase gugur dengan sistem kandang tandang, Madrid empat kali kandas atau hanya dua kali lolos dari enam kesempatan. Itu artinya peluang lolos El Real hanya sekitar 33%!

Ekspedisi Mudik 2024

Tersingkirnya Madrid setelah unggul 3-1 terjadi saat melawan PSV Eindhoven, Grasshoppers, Kaiserslautren dan Paris Saint Germain. Kelolosan PSV dan Grasshoppers kian menyakitkan Madrid karena mereka hanya unggul gol tandang setelah di leg kedua menang 2-0.

Melihat laga di Santiago Bernabeu kemarin, Cristiano Ronaldo dkk. mungkin akan menyesali gol cepat striker Napoli Lorenzo Insigne di menit kedelapan. Gol itu sempat membuka keunggulan Napoli meski akhirnya dibalas oleh gol Karim Benzema, Toni Kroos dan Casemiro.

Pelatih Madrid, Zinedine Zidane, terang-terangan kecewa dengan gol cepat Insigne. “Saya akan lebih senang jika kami tidak kemasukan gol,” ujar Zidane seperti dilansir AS, Kamis.

Zidane mengakui timnya tak serta-merta bakal lolos meski unggul dengan selisih dua gol. Dia mengingatkan Luka Modric dkk. agar tetap waspada saat bertandang ke San Paolo 8 Maret 2017 mendatang. Di laga itu, winger Madrid Gareth Bale sudah dapat diturunkan.

“Ini [3-1] adalah hasil yang bagus, tapi tidak cukup menentukan langkah kami ke babak berikutnya,” ucap dia.

Pelatih Napoli, Maurizio Sarri, mengatakan tim akan memberikan segalanya di leg kedua untuk mengincar kemenangan 2-0. Dia menyebut San Paolo akan menjadi tempat penderitaan Madrid. “San Paolo akan menjadi neraka, jika kami mampu menampilkan seperti 10 menit awal [saat leg pertama],” ujarnya seperti dilansir Marca.

Disinggung kritikan Presiden Napoli Aurelio de Laurentiis atas strategi yang diterapkannya saat melawan Madrid, Sarri menegaskan dia yang berhak memutuskan sebagai pelatih. Laurentiis mengkritik Sarri yang tak memainkan striker Arkadiusz Milik sejak menit pertama. Sarri lebih memilih Dries Mertens untuk menerapkan taktik false nine.

“Kami punya Milik di bangku cadangan, tapi kami tahu tak bisa memainkannya lebih dari 15 menit. Saya yang berada di lokasi latihan setiap hari dan saya yang memutuskan sesuatunya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya