SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SEMARANG</strong> &mdash; Kepemimpinan wasit Ahmad Syaefuddin dari Batang di laga tunda Bhayangkara Muda FC melawan Persiharjo Sukoharjo di Stadion Citarum, Senin (2/4/2018) pagi WIB, mendapat sorotan. Ahmad Syaefuddin dinilai mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial yang mencederai sportivitas dan merugikan kubu Laskar Kota Makmur, julukan Persiharjo.</p><p>Sebelum laga ditunda, Minggu (1/4/2018), Ahmad Syaefuddin sudah membuat keputusan kontroversial dengan menghadiahi hukuman penalti kepada Persiharjo. Padahal, sebelum pemain belakang Persiharjo melakukan pelanggaran, hakim garis lebih dulu mengangkat bendera pertanda bola sudah keluar dari lapangan.</p><p>Akibat keputusan wasit itu, para pemain sempat mogok bertanding. Laga akhirnya dilanjutkan setelah wasit mencabut hukuman penalti. Dalam laga itu, pemain tengah Persiharjo, Reno Rahmilta juga harus dilarikan ke rumah sakit karena mendapat pukulan dari pemain Bhayangkara Muda FC.</p><p>Belum hilang dari ingatan pemain dan manajemen Persiharjo, Ahmad Syaefuddin lagi-lagi membuat keputusan kontroversial di laga tunda, Senin pagi. Kubu Persiharjo menjadi pihak yang paling dirugikan atas keputusan wasit itu.</p><p>&ldquo;Tiga kali kita punya peluang untuk mencetak gol karena pemain kami tinggal berhadapan dengan kiper. Tetapi, ujung-ujungnya wasit selalu meniup peluit yang menganggap ada pelanggaran terlebih dahulu,&rdquo; ujar Sekretaris Jenderal Persiharjo Wagino saat dihubungi <em>Solopos.com</em> seusai pertandingan.</p><p>Tidak hanya itu, kata Wagino, Ahmad Syaefuddin juga terkesan mengincar adanya pelanggaran di kotak penalti Persiharjo. Menurutnya, setiap pemain Persiharjo bersentuhan dengan badan pemain lawan kerap dianggap sebagai pelanggaran. Selama pertandingan, jelas Wagino, anak-anak sudah diinstruksikan untuk tidak melakukan kontak badan dengan pemain lawan di daerah pertahanan kita.</p><p>Meski begitu, kata Wagino, wasit punya cara lain untuk menghukum Persiharjo dengan penalti. Pada masa injury time, Ahmad Syaefuddin kembali menunjuk titik putih karena menganggap bek Persiharjo Agus Joko Saputro melakukan handball.</p><p>&ldquo;Bola itu jelas mengenai paha dari Agus. Posisi kedua tangan dia itu ada di belakang. Tapi itu dianggap <em>handball</em>. Setelah kami kebobolan lewat penalti [dieksekusi Pitra Dwi Pebrio], wasit langsung menyudahi pertandingan. Padahal, injury time itu 4 menit, ini baru 2 menit sudah selesai,&rdquo; ujar Wagino.</p><p>Persiharjo pun akhirnya harus mengakui keunggulan Bhayangkara Muda FC dengan skor 1-0.&nbsp;</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya