SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong> &mdash; Persiharjo Sukoharjo tak berniat melaporkan indikasi kecurangan wasit dalam laga melawan Bhayangkara Muda FC di Stadion Citarum, Semarang, Minggu (1/4/2018) dan Senin (2/4/2018). Protes resmi ke Komisi Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Jawa Tengah (Jateng) dinilai hanya akan membuang tenaga dan biaya tanpa adanya keputusan yang berkeadilan.</p><p>Sekretaris Persiharjo, Wagino, mengatakan tim memiliki dokumentasi foto maupun video yang menunjukkan sejumlah keputusan kontroversial wasit Ahmad Syaefudin di laga timnya melawan Bhayangkara Muda. Namun dia menilai tak ada gunanya melaporkan wasit asal Batang tersebut karena tak akan mengubah apa-apa.</p><p>Di laga kemarin, Persiharjo takluk 0-1 lewat gol penalti kontroversial di injury time babak kedua. &ldquo;Ujungnya dapat apa? Malah kami harus keluar biaya untuk melayangkan protes,&rdquo; ujar Wagino saat dihubungi <em>Solopos.com</em>, Selasa (3/4/2018).</p><p>Pihaknya menyebut Asprov PSSI Jateng mestinya bisa menilai sendiri jalannya laga Bhayangkara Muda melawan Persiharjo. Menurut Wagino, ada pengurus Asprov yang hadir di pertandingan sehingga tahu persis duduk permasalahan. Pihaknya menyebut indikasi kecurangan di laga tersebut bisa menjadi preseden buruk jika terus terulang di lanjutan Liga 3 zona Jawa Tengah.</p><p>&ldquo;Kami sangat menyayangkan karena manajemen telah banting tulang untuk ikut kompetisi, tapi ujung-ujungnya cuma dicurangi,&rdquo; keluh Wagino.</p><p>Mengantisipasi hal serupa di laga selanjutnya, Laskar Kota Makmur bakal menyiapkan tim media yang akan mendokumentasikan laga lewat foto maupun video dengan lebih rapi. Manajer Persiharjo, Riyadi, menyadari potensi kecurangan di Liga 3 lebih besar ketimbang Liga 1 atau Liga 2. Ini karena kompetisi kasta ketiga tersebut tak mendapat sorotan sebanyak dua liga di atasnya.</p><p>&ldquo;Sorotan media di Liga 3 tentu tak semasif Liga 1 atau Liga 2. Mestinya hal ini bisa menjadi catatan pengelola kompetisi untuk mengawasi pertandingan dengan lebih profesional. Yang terpenting, kepemimpinan wasit harus benar-benar dibenahi. Jangan sampai pengadil lapangan justru mencederai permainan,&rdquo; ujarnya.</p><p>Pelatih Persiharjo, Dwi Joko, memilih berbaik sangka dengan kepemimpinan Ahmad Syaefudin meski dia beberapa kali merasakan ketidakjelian wasit. Dwi menilai wasit kurang fit sehingga memberikan keputusan yang tidak semestinya. &ldquo;Saya usul ada pemeriksaan kesehatan pada perangkat pertandingan sebelum laga dimulai. Kalau wasit tidak fit, sangat mungkin banyak keputusan yang salah,&rdquo; ucapnya. <strong><br /></strong></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya