SOLOPOS.COM - Para pemain Sragen United menjelang berlaga. (JIBI/Solopos/Dok.)

Liga 2, salah satu kontestannya, yakni Sragen United, pindah markas ke Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Salah satu tim Liga 2, Sragen United, dipastikan pindah markas ke Semarang. Bahkan, para pemain Sragen United akan mulai menjalani latihan untuk persiapan menghadapi lanjutan kompetisi Liga 2 di Stadion Citarum, Semarang, Rabu (5/7/2017).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Manajer Sragen United versi Asprov PSSI Jateng, Ismu Puruhito, menyebutkan latihan di Stadion Citarum itu wajib diikuti seluruh pemain. Pemain yang masih berlibur Lebaran 2017 diberi kelonggaran mengikuti latihan pada sore hari, sementara pemain yang sudah menginap di mes wajib datang pada sesi latihan pagi.

“Kita enggak mau berlama-lama. Apalagi, Minggu [9/7/2017] nanti kita sudah harus melakoni pertandingan Liga 2 [melawan Persipur Purwodadi]. Jadi harus secepatnya menggelar persiapan,” tutur Ismu saat dihubungi Semarangpos.com, Selasa (4/7/2017).

Pria yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan surat kabar di Semarang itu menjelaskan perihal penunjukkan sebagai manajer Sragen United. Ia mengaku diberi mandat oleh Asprov PSSI Jateng untuk menangani manajemen Sragen United setelah manajemen sebelumnya bermasalah.

“Saya enggak tahu permasalahan manajemen yang sebelumnya. Intinya, Sragen United itu bermasalah sehingga diambil alih oleh PSSI. Kemudian, PSSI meminta Asprov PSSI Jateng untuk mengambil alih Sragen United. Oleh karena, Sragen United merupakan tim profesional, sehingga harus ditangani oleh pihak swasta dan Asprov PSSI Jateng menunjuk kami untuk mengurus manajemennya,” beber Ismu.

Ismu menambahkan pemilihan homebase di Semarang tak terlepas dari keberadaan para pengurus yang berdomisili di Kota Lumpia itu. Agar lebih mudah menangani tim, para pengurus atau jajaran manajemen pun memilih Semarang sebagai markas.

“Semarang memang sudah ada tim yang berkompetisi di Liga 2. Tapi, enggak masalah. Kita profesional saja. Keberadaan Sragen United tidak akan mengganggu PSIS meski satu grup [Grup 4 Liga 2],” sambung Ketua Asprov PSSI Jateng, Johar Lin Eng kepada Semarangpos.com.

Perlu diketahui, selama ini manajemen Sragen United memang mengalami carut marut. Kondisi itu pun diperparah dengan tidak dibayarnya gaji para pemain tim yang sebelumnya bernama Gelanggang Olahraga [Laga] FC itu dalam beberapa bulan terakhir.

Kondisi ini pulalah yang membuat PSSI segera mengambil alih kepemilikan Sragen United dari pengusaha asal Sragen, Indika Wijaya Kusuma. Johar mengklaim ke depannya, Indika tidak memiliki kewenangan lagi terhadap tim saat kompetisi Liga 2 kembali digulirkan nanti.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya