SOLOPOS.COM - Pemain Sragen United, Agung Budi Prasetyo alias Wowot, menjaga bola dari pemain AT Farmasi pada uji coba Sragen United di Lapangan Yonif 408/SBH Sragen, Minggu (5/3) sore. (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Liga 2 diwarnai dengan Sragen United yang bermain imbang melawan Persiba Bantul.

Solopos.com, NGAWI – Sragen United gagal memanfaatkan status tuan rumah saat menjamu Persiba Bantul di Stadion Ketonggo, Ngawi, Minggu (15/5/2017). Kedua tim berbagi angka setelah pertandingan berakhir denga skor kacamata, 0-0.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada awal laga, tuan rumah justru lebih banyak mendapat ancaman dari Persiba melalui striker Ahmad Junaidi yang sering merepotkan barisan pertahanan Sragen United. Oleh karena itu, Pelatih Sragen United, Jaya Hartono, memasukkan Muhammad Ridho menggantikan Donny Widhi di pertengahan babak pertama untuk memperkuat lini tengah.

Namun, turun minum Sragen United belum mampu mengendalikan pertandingan. Sragen United mulai mengambil alih permainan di babak kedua. Mengandalkan kecepatan Andrid Wibawa dan Afandi Yusuf di sisi sayap, tuan rumah menggempur pertahanan Persiba. Namun, rapatnya pertahanan tim lawan membuat pemain Sragen United kesulitan melepaskan tendangan ke gawang.

Sedangkan Persiba beberapa kali mengandalkan serangan balik sempat mendapat peluang. Tapi. kesigapan kiper Nor Halid di bawah mistar gawang Sragen United menggagalkan peluang yang tercipta. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap 0-0. Hasil itu memperpanjang hasil tak pernah menang Sragen United dalam tiga laga terakhir.

Meski begitu, Jaya Hartono mensyukuri raihan satu poin saat berkandang di Ngawi. “Kami kecolongan poin karena bermain sebagai tuan rumah. Tapi tetap bersyukur karena masih mendapatkan satu angka,” kata pelatih Sragen United, Jaya Hartono ketika dihubungi Solopos.com, Minggu.

Bagi Persiba, hasil imbang itu memperpanjang rekor tidak pernah menang selama empat pertandingan di Grup 4 Liga 2. Pelatih Persiba, Purwanto Suwondo, mengaku tidak mempunyai striker yang haus gol. Hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi mantan pelatih PSBI Blitar. Dia menyesalkan penampilan tim asuhannya yang gagal membawa pulang tiga poin.

“Anak-anak bermain di bawah penampilan terbaiknya. Kualitas lapangan yang bergelombang dan keras berpengaruh juga mempersulit kami untuk mengembangkan permainan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya