SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo meluapkan kegembiraan seusai mencetak gol saat melawan PPSM Magelang dalam kompetisi Liga 2 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (22/4/2017) malam. (JIBI/Solopos/M. Ferri Setiawan)

Liga 2 diwarnai dengan Persis Solo yang mendapat banyak sanksi.

Solopos.com, SOLO — Pencapaian Persis Solo sejauh ini bisa dibilang gemilang dengan memuncaki Grup 4 kompetisi Liga 2. Sayangnya, prestasi itu belum diiringi ketertiban suporter mereka yakni Pasoepati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski selalu all out mendukung perjuangan Bayu Nugroho dkk. saat berlaga, Pasoepati membuat Persis masuk tiga besar tim Liga 2 yang paling banyak didenda PSSI. Belum mencapai separuh kompetisi, manajemen Persis telah merogoh kocek Rp25 juta akibat ulah kurang tertib pendukungnya.

Terakhir mereka didenda Rp15 juta akibat suporter mereka menuliskan kata-kata penghinaan di papan skor saat Persis bertandang ke markas Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung. Sebelumnya Persis pernah didenda Rp10 juta lantaran pendukungnya meluber ke sentelan Stadion Krida Bakti, kandang Persipur Purwodadi, saat merayakan gol pemain Persis.

Sanksi Persis sejauh ini hanya mampu “dikalahkan” oleh Persebaya Surabaya dan Perssu Sumenep. Keduanya harus menelan denda hingga Rp35 juta akibat ulah suporternya. Belakangan PSSI memang cukup tegas menindak suporter yang membuat keributan di dalam dan luar lapangan. Total ada 17 klub di Liga 2 yang sudah merasakan sanksi denda.

Menanggapi “catatan displin” tersebut, Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, mengatakan pihaknya akan terus berbenah. Meski demikian dia kurang sepakat jika Pasoepati dikesankan tidak tertib menyusul banyaknya denda yang harus dibayar Persis.

“Sebenarnya di setiap pertandingan kami selalu koordinasi dengan panpel setempat. Kami juga terus membina anggota hingga tingkat korwil dan suku. Bukannya kami tak mau disalahkan, denda yang diterima Persis ada kaitannya juga dengan ketidaktegasan panpel,” ujar Ginda saat dihubungi Solopos.com, Selasa (27/6/2017).

Sekjen Persis, Langgeng Jatmiko, mengaku tak ingin meributkan lagi sanksi yang telah diterima tim. Pihaknya pun tak berniat banding meski sejumlah keputusan dinilainya kurang adil. Dia hanya berharap sanksi tersebut dapat menjadi pembelajaran suporter untuk lebih mawas diri. “Memang ini bukan kesalahan murni mereka, tapi kami harap ini jadi ajang introspeksi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya