SOLOPOS.COM - Suporter Persis Solo, Pasoepati, saat mendukung Laskar Sambernyawa di Stadion Manahan Solo. (Dok/Solopos)

Liga 2 diwarnai dengan terhentinya langkah Persis Solo di babak 8 Besar.

Solopos.com, SOLO – DPP Pasoepati meminta semua pihak untuk legawa atau berlapang dada dengan kegagalan Persis Solo promosi ke Liga 1 musim depan.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

“Mari buka lembaran baru. Tidak perlu saling menyalahkan. Pada dasarnya, tim sudah tampil maksimal. Hanya keberuntungan saja yang belum berpihak pada kita,” kata Wakil Presiden Pasoepati Ginda Ferachtriawan saat dihubungi Solopos.com, Selasa (14/11/2017).

Menurut Ginda, skuat Persis Solo sebetulnya bermaterikan pemain yang punya karakter sebagai pemenang. Namun, masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki. Dia percaya manajemen bisa melakukan evaluasi untuk menutup kekurangan itu. Ginda menyebut ada faktor eksternal yang melemahkan kekuatan tim seperti turunnya badai sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

“Sanksi Komdis itu sangat menguras tenaga dan biaya. Karena sanksi itu, empat pemain tidak bisa memperkuat tim di laga perdana babak delapan besar. Karena sanksi, Persis harus tampil tampa penonton. Turunnya sanksi pun secara mendadak. Pelatih juga kena sanksi tanpa kita tahu penyebabnya meski kita semua hadir di stadion. Itu semua bisa melemahkan tim,” ucap Ginda.

Hal senada juga disampaikan anggota senior Pasoepati, Prapto Koting. Menurutnya, PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Tanah Air belum sehat. Masih adanya kegaduhan di Liga 1 dan 2 membuktikan pergantian pucuk pimpinan PSSI belum memberikan dampak positif seperti yang diharapkan.

“Ketidaksehatan PSSI ini berdampak pada kondisi tim. Regulasi yang tidak tetap serta penetapan sanksi yang serampangan itu tentu melemahkan tim,” ucapnya.

Sementara itu, lima anggota Pasoepati masih bertahap di Sekretariat Patriot Mania (Patman) di kompleks Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi. Mereka tetap akan mendukung Persis Solo bertanding saat menghadapi PSMS Medan di laga terakhir, Kamis (16/11/2017).

“Masih ada banyak anggota Pasoepati di luar Sekretariat Patman yang belum terdata. Mereka menginap di rumah saudara dan teman sesama anggota Pasoepati. Di Bekasi sendiri ada sekitar 60 anggota. Kami ingin membuktikan bahwa kami akan tetap bersama Persis dalam suka maupun duka,” ujar Koordinator Pasoepati Bekasi, Wakhid Khoirudin saat dihubungi melalui telepon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya