SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo, Widyantoro (kanan). (JIBI/Solopos/M. Ferri Setiawan)

Liga 2 diwarnai dengan pelatih Persis Solo, Widyantoro, yang mangkir jumpa pers.

Solopos.com, MAGELANG – Pelatih Persis Solo, Widyantoro, memilih mangkir dari sesi jumpa pers setelah timnya bermain imbang melawan PPSM Sakti Magelang di Stadion Madya Magelang, Kamis (20/7/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam laga itu, pelatih yang akrab disapa Wiwid itu melancarkan protes atas gol Bayu Nugroho yang dianulir wasit Eno Sembiring asal Medan yang memimpin pertandingan. Setelah pertandingan, Wiwid juga sempat terlibat cekcok dengan Manajer PPSM Magelang Salafudin.

Wiwid sempat mengacungkan tangan ke arah Salafudin. Namun, percekcokan itu segera dilerai oleh petugas keamanan. Wiwid juga terlihat marah saat memasuki ruang ganti. Dia sempat menggedor pintu masuk ruang ganti.

Kekecewaan terhadap keputusan wasit itu membuat Wiwid dan tim pelatih sepakat tidak mendatangi sesi jumpa pers. Sesi jumpa pers itu hanya dihadiri kubu PPSM Magelang. Pengawas Pertandingan Jajat Sudrajat sempat mendokumentasikan sesi jumpa pers yang tidak dihadiri kubu Persis itu.

“Ini akan kami laporkan ke PT Liga. Sesuai regulasi, Liga 2 ada tahapan-tahapan yang harus dijalankan mulai dari sebelum pertandingan hingga setelah pertandingan. Jumpa pers itu digelar 15 menit setelah pertandingan yang diikuti kedua tim. Tidak hadir di sesi jumpa pers itu bentuk pelanggaran. Ada sanksinya itu,” kata Jajat saat ditemui wartawan di lokasi.

Jajat belum bisa memastikan jenis sanksi yang bakal diterima pelatih yang mangkir dari sesi jumpa pers. Menurutnya, bukan hanya dalam pertandingan kali ini ada pelatih yang mangkir di sesi jumpa pers. “Kewenangan saya sebatas melaporkan. Saya tidak tahu jenis sanksinya. Tapi, biasanya berupa administrasi atau denda,” jelas Jajat.

Asisten Pelatih Persis Solo Albert Rudiana menyebut tim pelatih sudah sepakat tidak mengikuti jumpa pers sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit. Menurutnya, ada dua gol yang mestinya sah tapi dianulir sang pengadil lapangan.

Gol pertama dari Ikhwan Ciptady di babak pertama dan gol dari Bayu Nugroho di babak kedua. “Kami sebenarnya tidak mau terus menerus memprotes keputusan wasit. Tapi, kami selalu saja diperlakukan tidak adil sama wasit,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya