SOLOPOS.COM - Gelandang bertahan Sragen United, Lucky Wahyu (tengah) dikawal dua pemain PSIS Semarang dalam laga lanjutan Liga 2 di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (6/8/2017). Dalam laga itu Sragen United harus mengakui keunggulan PSIS dengan skor 0-2. ((JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Liga 2, salah satu kontestannya Sragen United sudah pesimistis untuk lolos ke babak 16 besar.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sragen United harus melupakan asanya untuk lolos ke babak 16 besar Liga 2. Kondisi itu tak terlepas dari kekalahan yang baru saja mereka alami dari PSIS Semarang 0-2 di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (6/8/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kekalahan atas PSIS itu menjadi yang kali kedua secara beruntun dialami Laskar Gajah Purba, julukan Sragen United. Pada laga Liga 2 sebelumnya, tim yang saat ini ditangani Kahudi Wahyu Widodo itu juga menelan kekalahan dari Persis Solo 1-2 di Stadion Manahan, 30 Juli 2017.

Dengan dua kekalahan beruntun ini, posisi Sragen United pun turun ke peringkat keenam klasemen Grup 4 Liga 2. Di sisa empat laga, Sragen United masih mengoleksi 10 poin hasil tiga kali menang, sekali seri dan enam kali kalah.

Kondisi itu pun membuat Sragen United sulit untuk naik ke posisi dua teratas yang menjadi syarat lolos ke 16 besar. Praktis, Sragen United pun harus mulai mengubah targetnya, dari lolos ke 16 besar menjadi bertahan di Liga 2.

“Kami harus mulai berpikir realistis. Di sisa empat laga ini, kami harus tampil maksimal supaya bisa meraih posisi keempat atau kelima di akhir klasemen nanti. Kalau itu terjadi, kami bisa ikut play off agar tidak terdegradasi [ke Liga 3],” tutur Manajer Sragen United, Ismu Puruhito, saat sesi jumpa pers seusai laga kontra PSIS.

Senada juga diungkapkan, caretaker pelatih PSIS Kahudi Wahyu. Eks pemain PSIS pada tahun 2010-an itu menilai kans timnya sudah tertutup untuk lolos ke 16 besar. Meski demikian, ia meminta skuatnya untuk tetap bersemangat agar bisa bertahan di Liga 2.

Disinggung kekalahan timnya atas PSIS Semarang, Kahudi menilai lebih dikarenakan faktor ketidakberuntungan. Ia menilai dua gol PSIS yang diciptakan Taufik Hidayat disebabkan kurang komunikasi antarpemain belakang dengan penjaga gawang.

“Saya enggak tahu kenapa? Tapi pastinya, kami kalah karena ada sedikit miss [komunikasi] di lini belakang. Bola yang seharusnya mudah diantisipasi justru berbuah gol bagi lawan,” terang Manajer Sragen United.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya