SOLOPOS.COM - Pemain Sragen United, Agung Budi Prasetyo alias Wowot, menjaga bola dari pemain AT Farmasi pada uji coba Sragen United di Lapangan Yonif 408/SBH Sragen, Minggu (5/3) sore. (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Liga 2, salah satu laganya menampilkan duel PSIS Semarang kontra Sragen United (SU).

Semarangpos.com, SEMARANG – Pelatih Sragen United (SU), Jaya Hartono, menilai timnya tidak layak menelan kekalahan dari PSIS Semarang pada laga lanjutan Babak Penyisihan Grup 4 Liga 2 di Stadion Jatidiri, Semarang, Kamis (4/5/2017). Jaya menganggap kekalahan timnya lebih dikarenakan kepemimpinan wasit yang tidak adil.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bertindak sebagai tim tamu, SU sebenarnya tampil cukup bagus. Bahkan, SU sempat unggul lebih dulu melalui gol cepat Andrid Wibawa pada menit kedua. Namun, keunggulan SU tidak bertahan lama.

Selang lima menit, PSIS mampu menyamakan kedudukan melalui M. Ridwan. Pada menit ke-79, SU ganti tertinggal melalui gol M. Yunus setelah memanfaatkan umpan set piece Ridwan.

Kedudukan 2-1 untuk keunggulan PSIS ini pun bertahan hingga akhir laga. SU pun harus menelan kekalahan kedua secara beruntun setelah pada laga sebelumnya takluk dari Persis Solo 0-1 saat tampil di kandang, akhir pekan lalu.

Meski kalah, Jaya tidak kecewa dengan permainan skuatnya. Ia justru menuding kemenangan PSIS atas timnya lebih dikarenakan kepemimpinan wasit Yudi Prasojo asal Payakumbuh yang tidak adil.

“Selamat buat PSIS yang sudah memenangkan pertandingan ini. Tapi, saya rasa PSIS bukan menang dari segi laga, tapi lebih karena dibantu wasit,” ujar Jaya dalam sesi jumpa pers seusai laga.

Ada beberapa alasan yang membuat Jaya menuding kepemimpinan wasit berat sebelah. Pertama, setiap kali timnya mendapat tendangan bebas, wasit selalu menghitung jarak titik pelanggaran ke gawang PSIS. Namun, sebaliknya jika timnya yang mendapat hukuman wasit tidak menghitung jarak tendang PSIS.

“Selain itu, kami seharusnya mendapat penalti di masa injury tadi. Pemain PSIS jelas-jelas terlihat melakukan handsball di kotak terlarang, tapi tidak diberi hukuman. Kami benar-benar kecewa dengan kepemimpinan wasit,” ujar Jaya.

Di masa injury time, tepatnya setelah tertinggal 2-1, SU memang sempat mendapat kesempatan menyamakan kedudukan. Saat itu, SU menyerang pertahanan PSIS secara total hingga menciptakan beberapa peluang.

Salah satu pemain SU bahkan sempat melepaskan tendangan ke arah gawang PSIS. Namun, bola sepakan pemain SU itu mengenai anggota badan salah satu pemain PSIS.

Jaya mengklaim bola tersebut mengenai tangan pemain PSIS sehingga wasit seharusnya memberikan penalti kepada timnya. Namun, wasit tidak melihat jika pemain PSIS melakukan handsball yang membuat kubu SU melancarkan protes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya