SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> &mdash; PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 dan Liga 2 Indonesia melarang seluruh ofisial tim menyiarkan seluruh pertandingan melalui <em>live streaming</em>. PT LIB bahkan menyiapkan denda kepada tim yang nekat menyiarkan pertandingan melalui <em>live streaming</em> itu.</p><p>Hal itu mengemuka dalam <em>manager meeting</em> yang digelar PT LIB di Hotel Grand Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (16/4/2018) kemarin. PT LIB berdalih seluruh pertandingan adalah milik PT LIB dan stasiun televisi pemilik hak siar Liga 1 dan Liga 2. Aturan itu tidak hanya berlaku bagi manajemen tim, tetapi juga kalangan suporter. PT LIB berdalih akan menyiarkan pertandingan secara langsung maupun review.</p><p>Disiarkan secara <em>live</em> di stasiun televisi swasta atau tidak, manajemen tim tetap dilarang menyiarkan pertandingan itu. &ldquo;Ya, betul ada aturan itu. Pada umumnya, regulasi Liga 2 sama dengan regulasi Liga 1 Indonesia. Yang membedakan hanya pemain asing boleh merumput di Liga 1 Indonesia,&rdquo; terang Manajer <a href="http://bola.solopos.com/read/20180418/499/911154/liga-2-indonesia-ayo-terus-berbenah-persis">Persis Solo</a>, Anjasmara, saat dihubungi <em>Solopos.com</em>, Rabu (18/4/2018).</p><p>Larangan menyiarkan pertandingan secara <em>live streaming</em> itu mengundang perdebatan saat berlangsungnya manager meeting. Kubu <a href="http://bola.solopos.com/read/20180412/499/910048/striker-muda-bali-united-berlabuh-ke-persis-solo">Persis Solo</a> juga sempat memprotes larangan menyiarkan pertandingan secara <em>live streaming</em> itu. Pada musim lalu, PT LIB masih membolehkan manajemen tim menyiarkan pertandingan secara <em>live streaming</em> untuk laga yang tidak disiarkan langsung di televisi.</p><p>Penayangan pertandingan secara <em>live streaming</em> itu bermanfaat untuk menjangkau suporter di luar kota maupun di luar negeri yang tidak bisa menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion. &ldquo;Memang sempat diperdebatkan, tapi regulasinya seperti itu,&rdquo; papar Anjas.</p><p>Siaran langsung itu bisa menjadi dokumentasi tim yang bisa dijadikan bahan mengajukan banding bila ada keputusan yang merugikan tim. Pada musim lalu, manajemen Persis Solo banyak melampirkan rekaman pertandingan untuk mengajukan protes atau banding kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI atas kuputusan wasit yang merugikan tim.</p><p>Beberapa banding yang disampaikan <a href="http://bola.solopos.com/read/20180415/499/910518/spesialis-eksekutor-tendangan-bebas-merapat-persis-solo">Persis Solo</a> itu akhirnya diterima. Namun, beberapa di antaranya ditolak. &ldquo;Sekarang masih kita bahas dengan tim media kita. Kita akan mencoba menyiasati regulasi. Tapi [mendokumentasikan sendiri pertandingan] itu juga ada sanksinya,&rdquo; terang Anjas.</p><p>Saat ini, Persis Solo sudah memiliki tim media yang bertugas mendokumentasikan jalannya pertandingan. Mereka pun terancam kehilangan pekerjaan menyusul turunnya larangan menyiarkan pertandingan secara <em>live streaming</em> itu. &ldquo;Sekarang kami masih berdiskusi dengan media untuk menyiasati bagaimana baiknya,&rdquo; jelas Anjas.&nbsp;</p>

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya