SOLOPOS.COM - Indika Wijaya Kusuma (M. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Liga 2 diwarnai dengan Sragen United yang telat membayar gaji.

Solopos.com, SOLO — Komisaris Sragen United Indika Wijaya Kusuma meminta maaf kepada pemain dan ofisial atas keterlambatan pembayaran gaji selama dua bulan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu dikemukakan Indika saat berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/6). Indika mengakui terdapat masalah internal yang menghambat proses pembayaran gaji pemain.

“Sebenarnya sejak awal kami sudah menyiapkan dana untuk gaji pemain. Namun, pencairan dana itu kami tunda dahulu karena ada penawaran dari investor yang mau menanggung gaji pemain. Saat deadline pembayaran gaji itu tiba [Selasa, 20/6/2017], ternyata investor itu tidak jadi mencairkan dana. Jadi, kami dapat harapan palsu. Padahal, dana yang kami siapkan itu baru bisa cair setelah Lebaran,” jelas Indika.

Indika memaklumi masalah yang dihadapi pemain akibat keterlambatan pembayaran gaji itu. Terlebih, para pemain amat membutuhkan gaji itu untuk menopang kebutuhan selama Lebaran. “Saya meminta maaf atas masalah ini. Kami janji bakal membayarkan gaji pemain setelah Lebaran. Sebelum laga melawan Persipur [Purwodadi] pada 9 Juli 2017 mendatang, gaji pemain dan ofisial bakal dibayar,” paparnya.

Indika membantah ada keterlambatan pembayaran gaji pelatih Stefan Hansson. Menurutnya, pelatih asal Swedia itu baru menandatangani dokumen prakontrak dengan Sragen United. Saat ini, Sragen United yang bermarkas di Pacitan masih menunggu dokumen yang lebih komplit sebelum mengontrak sang pelatih.

“Kami masih menunggu dokumen yang menyebutkan pelatih benar-benar diputus kontrak oleh Persema Malang. Karena dia masih terikat kontrak dengan Persema, kerja sama dengan Sragen United belum resmi. Tapi, secara teknis, dia sudah bekerja untuk kami. Kami juga sudah mencukupi segala kebutuhan dia meski belum resmi jadi pelatih kami,” paparnya.

Sementara itu, salah seorang pemain Sragen United yang keberatan disebutkan namanya menyesalkan adanya penundaan dua bulan gaji itu. Selama berkarier di dunia sepak bola, kata dia, baru kali ini dia merasa tidak dihargai manajemen klub yang mempekerjakannya.

“Kali terakhir kami menerima gaji setelah pertandingan melawan PSIS Semarang [4/5/2017]. Setelah itu belum ada lagi. Janjinya Selasa kemarin mau dibayar, tapi manajemen tidak menepati janji,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya