SOLOPOS.COM - Pemain Sragen United, Agung Budi Prasetyo alias Wowot, menjaga bola dari pemain AT Farmasi pada uji coba Sragen United di Lapangan Yonif 408/SBH Sragen, Minggu (5/3) sore. (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Pasoepati hanya mendapat jatah 4.000 tiket menonton pertandingan Sragen United vs Persis Solo.

Solopos.com, SOLO — Ribuan anggota Pasoepati dipastikan tak bisa menonton langsung laga Liga 2 Sragen United vs Persis Solo di Stadion Taruna, Sragen, Minggu (30/4/2017). Pasoepati hanya mendapatkan jatah 4.000 tiket untuk bisa masuk ke stadion.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilik Sragen United, Indika Wijaya Kusuma, sempat menyatakan bakal mencetak 15.000 tiket untuk menampung animo besar Pasoepati dan masyarakat Sragen. Namun, keterbatasan kapasitas stadion memaksa panpel pertandingan hanya mencetak kurang dari 7.000 tiket.

Ekspedisi Mudik 2024

“Demi keamanan dan kenyamanan penonton, kami hanya mencetak 6.000 tiket dikarenakan kapasitas Stadion Taruna yang terbatas,” ujar Ketua Panpel Pertandingan Sragen United, Andi Anamnova, ketika dihubungi Solopos.com, Jumat (28/4/2017).

Merespons jatah tiket yang hanya 4.000 lembar itu, Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, berharap agar panpel pertandingan bisa profesional terutama dalam keamanan dan ketertiban menjelang maupun setelah pertandingan. Ginda mengaku baru menerima surat resmi dari panpel pertandingan pada Jumat (28/4/2017) siang mengenai kuota tiket untuk Pasoepati.

“Kami memang dibatasi hanya 4.000, padahal Pasoepati yang berminat menonton pertandingan mencapai 10.000. Seharusnya, mereka memilih stadion yang bisa menampung banyak suporter,” ucapnya.

Dia juga mengkritik harga tiket yang terlalu mahal. Bahkan, lebih mahal tiket di Stadion Manahan Solo yang berkisar hanya Rp20.000-Rp25.000. Sedangkan 4.000 tiket itu didistribusikan ke masing-masing koordinator wilayah (korwil).

“Terlalu mahal untuk tempat di belakang gawang. Seharusnya, bisa lebih murah. Selain itu, faktor keamanan sebaiknya tidak melibatkan ormas, tetapi hanya pihak kepolisian dan tentara saja. Kami malam ini [Jumat] masih merapatkan teknis pemberangkatan dan lainnya,” ujar Ginda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya