SOLOPOS.COM - Pemain Bhayangkara FC merayakan gol. (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Liga 1 diwarnai dengan banyak drama.

Solopos.com, SOLO – Bhayangkara FC sempat berpesta setelah mengalahkan Madura United dalam lanjutan Liga 1, Rabu (9/11/2017) malam WIB. Pasalnya, secara hitung-hitungan mereka sudah memastikan gelar juara. Namun, PSSI menyebut Bhayangkara FC belum resmi jadi juara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti diketahui, Bhayangkara mendapat keuntungan kala mereka dinyatakan menang atas Mitra Kukar di laga sebelumnya. Laga itu sendiri berakhir dengan skor imbang 1-1. Namun, Mitra Kukar memainkan Mohamed Sissoko yang dilarang tampil. PSSI pun memutuskan Bhayangkara yang menang karena Mitra Kukar melanggar aturan.

Hal itu membuat Bhayangkara menambah poin mereka dan menjauh dari kejaran rival. Meski, pihak Mitra Kukar juga mengajukan banding. Pada akhrinya, Bhayangkara bisa mengklaim juara andai menang dari Madura United di pekan ke-33 Liga 1. tim asuhan Simon McMenemy itu pun akhirnya menang 3-1 atas Madura.

Tambahan tiga poin membuat Bhayangkara FC punya 68 poin, unggul tiga poin dari Bali United di posisi kedua. Dengan hanya sisa satu pertandingan, maka Bali United hanya bisa menyamakan poin. Namun, Bhayangkara FC unggul head to head yang artinya Bali United tak bisa menyalip. Nah, secara hitung-hitungan itu maka Bhayangkara bisa mengklaim juara.

Tapi, PSSI punya pandangan lain. Penentuan juara hanya bisa dilakukan kala musim berakhir. Menurutnya, Bhayangkar masih berpotensi mendapat pengurangan poin andai melakukan pelanggaran berat di laga terakhir. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono.

“Resmi jadi juara itu hingga pertandingan benar-benar selesai. Misalnya, ada kejadian ekstrem di pertandingan terakhir Bhayangkara ada kasus disiplin yang berakibat pengurangan poin. Maka yang diilustrasikan tadi hanyalah teoritis,” kata Joko seperti dikutip dari Suara.com, Kamis (9/11/2017).

“Jadi, secara formal, Bhayangkara tidak bisa disebut juara,” tambahnya.

Senada dengan Joko Driyono, Chief Operation PT Liga Indonesia Baru Tigorshalom Boboy mengatakan belum mengesahkan gelar juara bagi Bhayangkara FC. Pasalnya, pihaknya masih menunggu proses banding yang dilajukan oleh Mitra Kukar.

“Belum juara, masih kita tunggu proses antara Mitra Kukar dan Bhayangkara karena itu keputusan Komisi Disiplin belum tetap,” ujar Tigor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya